Berlayar ke Malaysia, 10 Warga NTB Jadi Koban Kapal Tenggelam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Nusa Tenggara Barat mencatat sebanyak 10 orang warga NTB menjadi korban kecelakaan kapal di perairan Tanjung Api, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada Sabtu (19/3/2022).
"Kami mendapatkan laporan bahwa dari 89 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang diangkut kapal tersebut, sebanyak 10 orang asal NTB, alhamdulillah semua warga NTB ditemukan dalam kondisi selamat," kata Kepala UPT BP2MI NTB Abri Danar Prabawa dikutip dari Antara, Selasa (22/3/2022).
1. Kapal mengangkut puluhan tenaga kerja
Abri Danar mengatakan berdasarkan laporan yang diterima dari UPT BP2MI Sumatera Utara, kapal yang mengalami kecelakaan tersebut diduga mengangkut sebanyak 89 CPMI. Semuanya dalam perjalanan menuju Malaysia.
UPT BP2MI Sumatera Utara yang mendapatkan laporan adanya kecelakaan kapal pengangkut CPMI, kemudian meneruskan informasi ke Pos SAR Tanjungbalai Asahan.
"Dari informasi yang diterima, sebanyak 87 orang ditemukan selamat, termasuk 10 dari NTB, sedangkan dua orang dinyatakan meninggal dunia," ujar Abri Danar.
Baca Juga: MotoGP Sukses, Gubernur Undang Investor Spanyol Berinvestasi ke NTB
2. Basarnas cari korban lainnya
Semua korban selamat telah berada di Kepolisian Resor Asahan untuk didata dan dimintai keterangan. Sementara dua jenazah CPMI dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Tengku Mansyur Tanjungbalai.
"Proses pencarian masih dilakukan oleh Basarnas dengan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kapal tenggelam," ujarnya.
Abri Danar berharap tak ada lagi korban meninggal dunia. Selain itu, dia juga mengimbau kepada semua warga NTB untuk tidak berangkat melalui jalur ilegal. Sebab hal itu dapat membahayakan nyawa.
3. Informasi dari nelayan
Berdasarkan keterangan dari Pos SAR Tanjungbalai Asahan, kata Abri Danar, peristiwa tenggelamnya kapal terjadi pada Sabtu (19/3), pukul 06.40 WIB. Itu diketahui setelah adanya informasi dari nelayan sekitar.
Tim SAR kemudian bergerak melakukan pencarian korban, dan pada pukul 21.35 WIB, semua korban telah berhasil dievakuasi.
"Belum diketahui secara pasti penyebab karamnya kapal. Basarnas dan pihak kepolisian masih mendalami dari keterangan para korban," katanya
Baca Juga: Supercar GT Challenge, Mandalika Jadi Lokasi Balap Mobil Bergengsi