Kasus Operator SD Tikam Pejabat NTT Usai 6 Bulan Tak Digaji Berlanjut

Kupang, IDN Times - Emanuel Karsianto Sukardana (25), operator salah satu SD di Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), ini diserahkan Satuan Reskrim Polres SBD ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Waikabubak.
Ia dipidanakan usai menikam Kepala Seksi Peningkatan Mutu dan Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) SBD, Aloysius Lede Bora (45). Kasus ini terjadi 16 Juni 2025, pukul 12:00 WITA.
Peristiwa tragis pada siang bolong di Kantor Disdikbud SBD ini dipicu karena dirinya belum digaji 6 bulan. Padahal data dana BOS yang ia bawa selalu direvisi oleh korban.
1. Jadwal sidang disiapkan

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Waikabubak menerima tersangka serta barang bukti dalam tahap II, Kamis (14/08/2025) pukul 12.00 WITA. Penyerahan ini menandai berkas perkara telah lengkap atau P-21.
"Dan siap untuk memasuki proses persidangan di pengadilan," kata Kasat Reskrim AKP I Ketut Rai Artika, dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025).
Selanjutnya, Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Waikabubak melalui JPU yang menangani perkara ini akan menyusun dakwaan dan menetapkan jadwal sidang perdana.
2. Ancaman pidana 5 tahun

Pegawai muda ini terancam hukuman penjara maksimal 5 tahun karena telah menyebabkan luka berat terhadap pejabat Disdikbud SBD ini.
Usai kejadian itu, pegawai SD ini langsung ditahan dan diamankan penyidik Sat Reskrim Polres dan langsung menjalani proses penyidikan.
Dalam kasus ini, ia dijerat Pasal 351 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan.
"Dengan masuknya perkara ini ke ranah persidangan, diharapkan kebenaran dapat terungkap secara objektif dan keadilan dapat ditegakkan," kata Artika.
3. Pengakuan tersangka

Tersangka sendiri dalam pengakuannya menyebut ia dan guru-guru di sekolah itu tidak menerima gaji selama 6 bulan. Sementara ia harus berkali-kali ke dinas untuk melakukan pemeriksaan data Dana BOS di SD yang ia tangani.
Pelaku mengaku tersulut emosi karena sudah lelah dengan situasi tersebut. Ia pun pulang mengambil pisau lalu langsung menikam korban ketika bertemu di dinas.
"Hampir setiap hari ke dinas dan sudah enam bulan juga dengan teman-teman guru tidak digaji," akunya.