Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Granat di Lubang WC Warga Flotim Ternyata Masih Aktif

Penampakan granat dan amunisi yang ditemukan di huntara korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flotim. (Dok Istimewa)

Kupang, IDN Times - Tim Penjinak Bom Brimob Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menguji temuan 16 granat yang ditemukan warga saat menggali lubang WC atau septic tank. Temuan ini di lokasi hunian sementara (huntara) bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Selasa (1/4/2025).

Berdasarkan hasil uji tim tersebut diketahui granat ini masih aktif. Kasubsi Pengolahan Informasi dan Dokumentasi (PIDM) Seksi Humas Polres Flotim, Iptu Anwar Sanusi, mengungkap hasil uji tim tersebut dalam keterangannya pada Selasa (1/4/2025) malam.

Ia menyebut tim ini telah meneliti secara intensif seluruh granat tersebut begitu tiba di lokasi kejadian. Langkah antisipatif juga telah diambil seluruh pihak setelah hasil tersebut keluar.

1. Buat bunker khusus dalam kebun

Personil TNI saat turun langsung mengumpulkan amunisi dan granat yang ada di lokasi. (Dok Istimewa)

Anwar mengatakan 16 buah granat yang masih aktif itu sementara dipindahkan ke lokasi kosong di sebuah kebun dengan membuat lubang atau bunker untuk menyimpannya. Ia menyebut pemilihan lokasi ini jauh dari pemukiman. 

"Sehingga untuk sementara granat dipindahkan untuk diamankan di bunker yang dianggap aman jauh dari pemukiman," jelas dia.

Selain 16 buah granat juga ditemukan 393 butir amunisi di hari lokasi yang sama. Untuk amunisi ini sementara diamankan di posko pengamanan TNI - POLRI di Huntara Konga.

2. Peninggalan Perang Dunia II

Temuan amunisi dan granat di huntara bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flotim. (Dok istimewa)

Tim ini dipimpin Wadanyon Kompi B pelopor Maumere AKP Agustinus Silvester dan dampingi Ipda Melianus Ola, bersama 17 personil lainnya. Mereka mengungkap granat ini tipe 97, berukuran 3,78 inci (9,6 cm), dengan berat TNT atau bahan peledaknya sebesar 65 gram (2,3 ons).

"Yang dilihat dari bentuknya kemungkinan peninggalan Perang Dunia Kedua," imbuh Anwar.

Sebelumnya diketahui Tim Den Gegana atau Jibom dari Sat Brimobda NTT didatangkan untuk proses pemusnahan karena kuat dugaan temuan ini masih aktif. 

Proses pengamanan lokasi pun berlangsung hingga pukul 16.00 WITA yang turut diikuti oleh Waka Polres Flotim Kompol Teosasar Ngulu, Danramil Boru - Wulanggitang Kapten Infanteri Paulus Kedang Weking, Kasat Reskrim Iptu Edi Purnomo, Kasat Intelkam Iptu Gede Sumerada, Kapolsek Titehena Ipda Fransiskus Ragalay dan anggota pengamanan lainnya.

3. Kronologis kejadian

Personil TNI saat turun langsung mengumpulkan amunisi dan granat yang ada di lokasi. (Dok Istimewa)

Sebelumnya, seorang warga bernama Pius Kwuta pada Selasa pagi itu tengah menggali sebuah lubang WC. Ia terkejut karena menemukan peluru dan granat ini.

Menurutnya informasi, linggisnya sempat menghantam sebutir peluru hingga meledak. Pius panik dan segera melaporkan kepada personel TNI - POLRI yang memang selama ini menjaga lokasi huntara, tepatnya di Desa Konga Kecamatan Titehena.

Petugas di lokasi segera mendatangi lokasi usai mendapatkan laporan dari pria tersebut. Personil TNI khususnya menggali lebih lanjut hingga akhirnya mengumpulkan sebanyak 16 granat dan 393 butir peluru.

Mereka kemudian mengamankan secara sementara temuan ini karena harus menunggu koordinasi dengan personil Brimob Maumere guna mengambil langkah selanjutnya. Tim ini pun tiba sekitar pukul 13.00 WITA dan langsung memeriksa granat tersebut hingga dinyatakan masih aktif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us