Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto pohon tumbang menimpa rumah warga Bima usai diterpa angin puting beliung (Dok/BPBD Bima)
Foto pohon tumbang menimpa rumah warga Bima usai diterpa angin puting beliung (Dok/BPBD Bima)

Bima, IDN Times - Status tanggap darurat bencana alam angin puting beliung selama 14 hari ditetapkan di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Status ini ditetapkan berdasarkan besaran skala kerusakan dan jumlah warga yang terdampak.

"Penetapan status itu berdasarkan keputusan rapat kordinasi dan evaluasi penanganan penanggulangan bencana puting beliung yang berlangsung hari ini di ruang rapat Sekretaris Daerah Bima," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bima, Fatahullah Senin malam (4/11/2024).

1. Status tanggap darurat 14 hari kedepan

Foto atap rumah warga Bima usai dihantam angin puting beliung (Dok/BPBD Bima)

Menurut dia, Pemkab Bima menekankan pentingnya penerapan standard operating procedure (SOP) penanganan bencana selama masa tanggap darurat selama 14 hari. Terhitung mulai Senin (4/11/2024) sampai 17 November 2024 mendatang.

"Bahkan, jika diperlukan masa tanggap darurat ini bisa diperpanjang," kata bekas Kepala Disnakertras Kabupaten Bima ini.

2. Laporan terbaru 85 rumah rusak

Foto atap seng rumah warga Bima usai dihantam angin puting beliung (Dok/BPBD Bima)

Fatahullah mengatakan, berdasarkan laporan terkini BPBD Kabupaten Bima, angin puting beliung mengakibatkan 85 rumah warga rusak. Kemudian, kerusakan juga terjadi pada 88 gudang garam rakyat, 8 lapak, satu kampus, dan satu emperan toko.

Selain rumah, ruas jalan yang menghubungkan Desa Teke dan Ntonggu di Kecamatan Palibelo tergerus sedimentasi. Ruas jalan yang tergerus bahkan mencapai 200 meter.

"Ada sekitar 200 meter jalan di sana yang tergerus," bebernya.

3. Kerugian capai Rp1,6 miliar

Foto atap toko warga di Bima rusak usai diterpa angin puting beliung (Dok/Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, angin puting beliung disertai hujan melanda Kabupaten Bima Sabtu siang (2/11/2024). Akibatnya, 69 rumah, 1 kampus swasta, 58 gudang garam rusak, dan sejumlah pohon tumbang.

"69 rumah rusak tersebar di beberapa kecamatan. Angka kerugian capai Rp1,6 miliar," kata Kalak BPBD Bima melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Nurul Huda.

Editorial Team