Update Banjir Bima: Dua Warga Meninggal, 28 Ribu Jiwa Terdampak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Bima, IDN Times - Banjir Bandang yang menerjang enam Kecamatan di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (2/4/2021) kemarin menyebabkan 2 orang warga meninggal dunia.
Dua korban meninggal dunia di antaranya, Abdul Hamid (70), warga Desa Sie, Kecamatan Monta dan Abakar (50) warga Desa Leu, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Provinsi NTB
Baca Juga: Tagar PrayforNTT Trending, Media Sosial Banjir Doa untuk NTT
1. 9.415 Kepala Keluarga terdampak
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Aries Munandar ST, MT mengatakan setidaknya ada dua korban jiwa akibat Banjir Bandang di Kabupaten Bima.
Ada pun korban meninggal dunia saat kejadian terdata pada Jumat (2/4/2021) lalu ialah satu orang korban. Namun pada Sabtu (3/4/2021) jumlah bertambah satu lagi, sehingga total menjadi 2 korban jiwa.
"Hingga Senin (5/4/2021) jumlah KK yang terdampak akibat banjir Bandang, sedikitnya 9.145 terdampak," kata Aries kepada IDN Times.
2. 46 Desa terdampak banjir
Dalam rilis terbaru BPBD, dampak banjir bandang di Kabupaten Bima, hingga Senin (5/4/2021). Jumlah desa terdampak akibat Banjir Bandang di Kabupaten Bima merendam 46 Desa.
Dari 46 Desa terendam, sebanyak 6 kecamatan pun terdampak Banjir Bandang. Kecamatan Belo, Kecamatan Palibelo, Kecamatan Woha, Kecamatan Bolo, Kecamatan Madapanga dan Kecamatan Monta.
3. 8.240 ternak warga hilang terseret arus
Dikatakan Aries, beberapa dampak lain akibat Banjir Bandang di Bima ialah ribuan hewan ternak warga seperti sapi, kambing dan lainnya terseret banjir.
Dari hasil data di lapangan kata Aries, banjir bandang menyeret kurang lebih 8.240 hewan ternak warga.
"Sampai hari ini jumlah korban yang meninggal akibat bencana tersebut berjumlah dua orang. Tapi jumlah hewan ternak warga cukup banyak terseret arus," katanya.
4. Empat jembatan rusak parah diterjang Banjir
Dari empat wilayah tersebut, tiga Jembatan di Kecamatan Madapangga dan satu jembatan penghubung di Kecamatan Bolo rusak parah.
Sebanyak 59 unit fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. "Selain itu 46 irigasi juga mengalami kerusakan," kata Aries.
Sementara 1112,5 Ha tambak masyarakat rusak akibat Banjir. Tak hanya itu kata Arie, luas area pertanian warga capai 441,5 Ha rusak parah akibat Banjir.
5. Kerugian negara ditaksir capai, Rp680,569 miliar
Akibat banjir bandang yang diduga dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada tanggal 31 Maret - 2 April 2021 lalu, kerugian ditaksir capai Rp680 miliar.
Dari data estimasi kerugian kata Aries, untuk kerusakan Rumah ditaksir capai Rp.143,126 miliar. Untuk Kebinamargaan capai Rp69,075 miliar. Lalu, perbaikan irigasi mencapai Rp68,750 miliar.
"Untuk akses Pendidikan capai Rp68,750 miliar. Fasilitas kesehatan capai Rp4,601 miliar," katanya.
Sedangkan, untuk biaya perbaikan Fasilitas Umum Lainnya capai Rp2,045 miliar. Sedangkan untuk Ternak warga capai Rp1,037 miliar.
"Ada juga tambak warga mengalami kerugian sekitar Rp49,062 miliar, Pertamanan capai Rp651,80 miliar dan Aar capai Rp28,688 miliar," kata Aries.
Sehingga total kerugian negara akibat Banjir Bandang yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Bima mencapai Rp680,569 miliar.
Baca Juga: Banjir di NTT dan NTB, Menaker Instruksikan BLK Lotim Kirim Bantuan