ADI Laporkan Pembantaian Anjing di Mandalika ke Polres Lombok Tengah

Dilaporkan setalah mendapatkan hasil visum di Surabaya

Lombok Tengah, IDN Times - Kelompok penyayang binatang Animal Defenders Indonesia (ADI) melaporkan dugaan pembantaian satwa anjing di kawasan Sirkuit Mandalika Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan November 2021 lalu. Ia melaporkan peristiwa tersebut kepada otoritas kepolisian setempat. 

Peristiwa kematian beberapa ekor anjing tersebut terjadi sebelum pagelaran balapan World Superbike (WSBK) bulan November lalu. 

"Kesimpulan adalah, ada pembantaian anjing-anjing sekitar sirkuit," kata Ketua ADI Doni Herdaru Tona, Kamis (13/1/2022). 

Doni mengaku baru saja menjalani pemeriksaan kepolisian terkait laporan pembantaian anjing ini di Sirkuit Mandalika.

1. Lapor kematian anjing sesuai isi website dinas peternakan NTB

ADI Laporkan Pembantaian Anjing di Mandalika ke Polres Lombok TengahAnjing di Dusun Ebunut Desa Kuta Mandalika di dalam Sirkuit Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Doni menilai sengaja membuat laporan dugaan pembantaian beberapa ekor anjing di Sirkuit Pertamina Mandalika tersebut karena ada kaitannya dengan unggahan di website Dinas Peternakan NTB.

Dalam hasil screenshot website Dinas Peternakan NTB, mereka berupaya mensterilkan area Sirkuit Mandalika.

Dalam situs itu, mereka menuliskan "Pemberantasan Anjing Liar di Sekitar Kawasan Sirkuit Mandalika".

"Nah di sana saya menduga ada kaitan antara upaya mensterilkan area sirkuit, postingan di website Dinas Peternakan, dan matinya anjing-anjing ini," katanya. 

Selain itu, Doni pun mengacu  hasil visum dari Laboratorium Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Kota Surabaya.

Baca Juga: Disnakeswan NTB Bantah Ada Pembantaian Anjing Liar di Mandalika

2. Lapor ke Polres Lombok Tengah

ADI Laporkan Pembantaian Anjing di Mandalika ke Polres Lombok TengahBangkai Anjing di Mandalika divisum di Surabaya/dok. ADI

Sejak Selasa (11/1/2022) kemarin, kata Doni, pihaknya telah menyerahkan bukti-bukti awal penyebab kematian anjing di Mandalika tersebut ke Polres Lombok Tengah. 

"Perlu dicatat, anjing-anjing ini tidak mati dengan seketika. Ada darah yang terhirup masuk ke kerongkongan dan bagian tubuh lainnya," katanya. 

Menurutnya, sebelum mati, anjing-anjing tersebut sangat menderita dan tidak mati dengan cara yang mudah.

3. Mencoreng daerah pariwisata

ADI Laporkan Pembantaian Anjing di Mandalika ke Polres Lombok TengahPenampakan Sirkuit Mandalika dari Udara tepat di tikungan ke 16 dan 17/dok. Humas Kemenparekraf RI

Doni juga mengatakan, ADI memiliki bukti forensik yang menunjukkan luka jerat di vena kaki depan dan luka akibat benda tajam serta resapan darah di rongga hidung, rongga mulut, tenggorokan, rongga dada dan paru-paru. 

Dia mengatakan, pihak kepolisian telah bertanya, adakah yang dicurigai atas meninggalnya beberapa ekor anjing di Sirkuit Pertamina Mandalika. 

"Saya menjawab, saya menduga ada kaitan antara temuan lapangan dengan laman website tersebut jika melihat rangka waktu kejadian. Itu adalah alat bukti utama. Sangat bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," jelasnya.

Kasus dugaan pembantaian anjing ini menjadi pelajaran buat semua pejabat dan di Dinas terkait.

"Jangan main jalan pintas dengan berantas seenaknya. Ada aturan terkait penanganan hewan ini. Jika mereka melanggar aturan dalam tugasnya, kita tidak akan segan membawa ke ranah hukum," pungkas Doni.

Baca Juga: Puluhan Anjing di Sirkuit Pertamina Mandalika Diamankan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya