Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9 Warga NTB Korban Scam Online di Myanmar Dipulangkan

Wamen P2MI Christina Aryani. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Sebanyak sembilan warga Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi korban scam online atau penipuan secara daring di Myanmar. Mereka telah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing setelah proses asesmen di Asrama Haji Jakarta.

"Mereka sudah dipulangkan. Kemarin itu setelah mereka sampai di Jakarta, selama tiga hari ditaruh di Asrama Haji untuk proses asesmen," kata Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani dikonfirmasi usai pertemuan di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (26/3/2025).

1. Anak muda diminta waspadai iklan di media sosial

Sebanyak 400 WNI dipulangkan ke Tanah Air dari wilayah konflik Myanmar, Selasa (18/3/2025). (Dok. Kemlu RI)

Christina menjelaskan sebanyak 554 WNI korban scam online yang dipulangkan dari Myanmar. Setelah sampai Jakarta, mereka dilakukan asesmen oleh tim lintas institusi seperti Interpol, Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI dan aparat kepolisian.

Asesmen tersebut untuk memverifikasi mana korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan perekrut. Karena tidak semua WNI yang dipulangkan merupakan korban TPPO. Bahkan ditemukan ada yang berperan sebagai perekrut.

Dia mengatakan WNI korban penipuan online selalu terjadi. Untuk itu, dia meminta anak muda Indonesia khususnya di NTB agar mewaspadai iklan rekrutmen pekerja migran yang beredar di media sosial.

"Iklannya itu kalau kita mau sedikit teliti aja mau verifikasi, itu sebetulnya iklan bodong, iklan-iklan rekrutmen ilegal. Menawarkan gaji besar, syarat mudah, tidak perlu urus apa-apa, tidak perlu lulusan sekolah tertentu tapi gajinya besar. Ini kan harus diwaspadai," pintanya.

2. Korbannya anak muda berpendidikan

Wamen P2MI Christina Aryani melakukan kunjungan kerja ke NTB, Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Christina mengaku sedih dengan kasus WNI korban scam online di Myanmar. Karena mereka merupakan anak-anak muda berpendidikan tinggi yang sudah terbiasa menggunakan gadget.

Menurutnya, seharusnya mereka bisa terhindar dari penipuan online atau online scamming karena bisa mengakses informasi yang benar dan tidak.

"Ini menjadi tugas bersama untuk terus mengingatkan kalau melihat iklan di media sosial agar mewaspadai dan melakukan verifikasi. Ada BP3MI NTB yang siap menjawab ataupun melalui media sosial bisa dicek kebenarannya," ujarnya.

3. Satu orang dari Pulau Lombok dan 8 orang dari Pulau Sumbawa

Kepala Disnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi menyebutkan sembilan korban berasal dari Pulau Lombok dan Sumbawa. Sebanyak 8 korban dari Pulau Sumbawa dan satu orang dari Pulau Lombok.

"Mereka dulu direkrut oleh calo dari Jakarta. Mereka ini sarjana semua. Korban orang-orang mampu dan berpendidikan tinggi," kata Aryadi.

Aryadi mengungkapkan para korban dijanjikan bekerja di Thailand. Tetapi ternyata mereka dibawa ke daerah terpencil di perbatasan Myanmar. "Di sana mereka disekap. Mereka diiming-imingi kerja ringan dengan gaji besar," tuturnya.

Adapun identitas sembilan warga NTB yang menjadi korban scam online di Myanmar, antara lain Febrianto Adi Putra (Bima), Suryadin (Bima), Ahmad Yani (Lopok Beru Sumbawa), Muryansah (Maronge Sumbawa), Saikah Samaring Hamzah (Labuan Mapin Sumbawa), Rismaya Aditia (Kota Bima), Iwin (Sumur Jiri Sumbawa), Putra Ramadansyah (Lopok Beru Sumbawa) dan Aji Kurniawan. (Kayangan Lombok Timur).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us