IMI NTB Berharap Pelaksanaan Event Balap Menyesuaikan Waktu Shalat

Harapannya agar waktu ibadah pembalap dan kru tetap aman

Lombok Tengah, IDN Times - Pulau Lombok terkenal dengan sebutan 'Pulau Seribu Masjid'. Tidak heran jika berbagai kegiatan yang dilakukan di pulau ini selalu mengikuti budaya setempat, meskipun kegiatan bertaraf internasional.

Ikatan Motor Indonesia meminta agar setiap event balap motor di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit agar menyesuaikan dengan jadwal shalat. Sehingga ibadah para pembalap dan kru maupun panitia penyelenggara tetap bisa dilakukan tepat waktu.

Penyesuaian jadwal itu untuk menghormati para pekerja sekaligus marshal yang bertugas menjalankan tugas saat event. Baik pada ajang balap Idemitsu Asian Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) pada 19-21 November 2021 mendatang.

1. IMI minta permakluman Dorna dan FIM

IMI NTB Berharap Pelaksanaan Event Balap Menyesuaikan Waktu ShalatKetua IMI NTB M Nur Haedin IDN Times/Ahmad Viqi

Ketua Ikatan Motor Indonesia Provinsi NTB M Nur Haedin menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta permakluman kepada Dorna Motor Sport dan Fédération Internationale de Motocyclisme atau FIM agar event balap motor di Sirkuit Mandalika menyediakan secara khusus jadwal shalat bagi semua pembalap dan kru event.

"Memang, sempat ada permintaan begitu di media sosial bagaimana agar waktu balapan menyediakan jadwal shalat di Lombok," ujar Edo sapaan ketua IMI NTB kepada IDN Times, Selasa (16/11/2021) di Mandalika.

Edo juga meminta agar schedule event IATC dan WSBK mendatang untuk membuat jadwal sesuai dengan waktu sholat di Pulau Lombok.

"Memang di luar negeri jarang memperhatikan jadwal ibadah ini. Karena memang pakai standar luar negeri. Seperti di Sirkuit Sepang Malaysia atau seperti di Makau Hongkong," kata Edo.

2. Masalah ibadah harus jadi perhatian

IMI NTB Berharap Pelaksanaan Event Balap Menyesuaikan Waktu ShalatIlustrasi sholat di Pulau Lombok IDN Times/Ahmad Viqi

Permasalahan jadwal sholat perlu menjadi perhatian Dorna dan FIM, mengingat ada 325 marshal yang sebagian besar beragama islam.  "Marshal ini kan bertugas menjalankan kelancaran balapan. Memang ini belum menjadi perhatian. Tapi, kami sudah komunikasikan dengan FIM," jelas Edo.

Sesuai schedule event IATC dan WSBK yang digelar pada tanggal 19 hingga 21 November 2021, pihak Mandalika Grand Prix Association pun bersama IMI NTB telah menentukan balapan sesuai jadwal semestinya.

"Jadwalnya itu pada pukul 11:00 WITA untuk training pemantapan balapan. Nanti kan selesainya mereka bisa shalat kemudian dilanjutkan dengan race pada pukul 13:00 WITA," tegasnya.

3. Jadi keunikan jika diizinkan di Mandalika

IMI NTB Berharap Pelaksanaan Event Balap Menyesuaikan Waktu ShalatGambar 360 Sirkuit Pertamina Mandalika/dok. Istimewa

Momentum shalat di paddock atau di tribun lintasan Sirkuit memang bukan menjadi sejarah baru di perhelatan balap motor Internasional. Edo mencontohkan pada Sirkuit di luar negeri.

"Pernah terjadi bahkan ada penonton yang sengaja shalat di tribun penonton. Itu di luar negeri. Banyak marshal shalat di pinggir jalan. Dan balapan jalan terus. Dulu juga saya pernah ikut shalat di paddock," cerita Edo.

Edo mengatakan bahwa memang kebutuhan peribadatan masing-masing petugas penyelenggara dan marshal perlu menjadi perhatian pihak Dorna dan FIM. Sehingga pelaksanaan event balap ini berjalan lancar tanpa adanya keluhan terkait waktu beribadah. Apalagi event ini diselenggarakan di Pulau Seribu Masjid dengan mayoritas penduduk beragama Islam.

"Masalah ini kita sudah komunikasikan. Bagaimana agar rundown balapan menyesuaikan," timpalnya

Masalah jadwal shalat ini, kata Edo, mestinya menjadi masukan yang benar-benar masuk akal untuk diterima pihak Dorna dan FIM. Menyesuaikan jadwal shalat akan menjadikan Mandalika menjadi Sirkuit pertama yang mengedepankan masalah ibadah. Baik bagi pembalap, marshal dan penonton.

"Karana tidak ada event balap motor di dunia yang memperhatikan itu. Ini akan jadi luar biasa jika disetujui Dorna saya yakin di Mandalika bisa," cetus Edo.

Bersamaan dengan hal tersebut, IMI dan MGPA telah membahas masalah waktu peribadatan bagi pembalap dan seluruh marshal. Mengingat jadwal event yang sangat padat tidak mengambil waktu untuk melakukan kewajiban shalat.

"Memang di event balapan internasional harus disiplin. Semua petugas harus datang pagi untuk dicek semua kelengkapan," pungkas Edo.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya