Lampaui Target, Transaksi Dagang NTB dan Jatim Tembus Rp851,5 Miliar

Mataram, IDN Times - Transaksi dagang pengusaha Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur (Jatim) menembus angka Rp851,5 miliar. Transaksi dagang melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp500 miliar.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa misi dagang NTB dan Jatim tahun 2025 merupakan yang terbesar. Jumlah pengusaha dari NTB yang dihadirkan sebanyak 130 orang, sedangkan Jatim sebanyak 74 pengusaha.
"Alhamdulillah, tercatat pukul 11.35 WITA, transaksi kita sudah mencapai Rp851,5 miliar. Mudah-mudahan ini tembus Rp1 triliun karena kita akan menutup transaksi pukul 17.00 WITA," kata Khofifah saat pembukaan misi dagang di Mataram, Rabu (9/7/2025).
1. Transaksi dagang NTB dan Jatim sejak 2023 mencapai Rp6,5 triliun

Kegiatan misi dagang Jatim dan NTB merupakan yang ketiga sejak 2023. Khofifah menyebutkan jumlah transaksi dagang NTB dan Jatim sejak 2023 hingga saat ini telah mencapai Rp6,5 triliun. Dengan adanya misi dagang ini, neraca perdagangan Jatim surplus Rp5,2 triliun.
Selain misi dagang, pengusaha Jatim juga berinvestasi di NTB. Pengusaha Jatim berinvestasi peternakan ayam di Lombok Tengah senilai Rp150 miliar. Kemudian Bank NTB Syariah telah menjalin kerja sama dengan Bank Jatim menjadi Kelompok Usaha Bank (KUB).
2. Misi dagang terbesar di NTB

Sementara, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan misi dagang antara NTB dan Jatim pada tahun ini merupakan yang terbesar. Apalagi transaksinya telah menembus Rp851,5 miliar.
"Ini adalah misi dagang terbesar di NTB. NTB dan Jatim, saya merasa dari dulu ditakdirkan menjadi saudara dekat. Semua barang di NTB datangnya dari Jatim," kata Iqbal.
Menurut Iqbal, ikatan emosional dan perdagangan antara NTB dan Jatim sudah terjalin cukup lama. Sehingga hubungan perdagangan antara NTB dan Jatim merupakan sebuah keniscayaan.
"Banyak pemimpin NTB kuliah di Malang dan Surabaya. Mereka yang mempromosikan perdagangan dari Jatim ke NTB," ungkapnya.
3. Pengusaha Jatim diajak masuk sektor hilirisasi

Eks Duta Besar Indonesia untuk Turki ini menambahkan bahwa selama ini NTB menyiapkan bahan baku untuk industri di Jatim. Hubungan dagang antara NTB dan Jatim diharapkan akan terus saling mengisi ke depannya. Dia mengajak para pengusaha Jatim untuk masuk ke sektor hilirisasi.
"Kami penghasil udang vaname terbesar di Indonesia. Costnya akan lebih murah kalau diekspor dari NTB diekspor. Kami sudah punya pelabuhan sudah bisa masuk kapal besar," ucap Iqbal.
Iqbal menambahkan. bahwa NTB punya potensi sumber daya alam yang cukup besar. Baik itu jagung, beras dan komoditas perikanan dan kelautan. Dalam sektor pertambangan, NTB punya cadangan emas yang jauh lebih besar dari tambang Freeport di Papua.
"Kami punya cadangan emas paling besar di Indonesia dari tiga perusahaan tambah. Jauh lebih besar dari Freeport," sebutnya.