Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Akhir Tahun, Harga Bawang dan Cabai di Bima Melonjak

Foto suasana penjual di salah satu pasar di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), (Dok/Disperindag Bima)

Bima, IDN Times - Harga sejumlah kebutuhan pokok di hari natal dan tahun baru (Nataru) 2025 di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kenaikan. Harga paling melonjak adalah komoditas cabai dan bawang merah.

"Yang naik signifikan, cabai dari Rp40 jadi Rp60 per kilogram, dan bawang merah dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bima, Juraidin dikonfirmasi, Selasa sore (31/12/2024).

1. Kenaikan harga bukan pengaruh kenaikan PPN 12 persen

detik.com

Juraidin menegaskan, kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut bukan karena pengaruh kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen. Karena realisasi kebijakan itu saat ini belum diberlakukan.

"Bukan karena kenaikan PPN 12 persen, karena penerapan PPN kan akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025 besok," jelas dia.

2. Harga naik saat Nataru

Foto salah satu penjual bawang di Pasar Woha, Bima (Dok/Disperindag Bima)

Juraidin mengatakan, untuk harga komoditas lain di pasaran Bima masih terpantau stabil. Kalaupun ada yang mengalami kenaikan harga, paling tidak naik mulai dari Rp100 hingga Rp500 perkilogram.

Menurut dia, kenaikan harga kebutuhan tersebut tidak begitu signifikan dibandingkan pada hari Nataru 2023 lalu. Saat itu, harga paling melonjak seperti beras, gula, minyak goreng dan sejumlah kebutuhan lainnya.

"Saat Nataru tahun lalu harga melonjak, seperti beras, gula dan minyak goreng dan lain-lain," terangnya.

3. Haga akan kembali normal setelah Nataru

Foto suasana di dalam pasar di salah satu pasar di Kabupaten Bima (Dok/Disperindag Bima)

Juraidin mengaku, kenaikan harga di momen Nataru bukan hal baru terjadi di pasaran Kabupaten Bima. Kondisi ini juga biasanya terjadi pada hari besar Islam seperti, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

"Kenaikan harga begini sudah biasa di akhir tahun dan hari-hari besar Islam di Bima, karena memang kebutuhan masyarakat meningkat sementara stok kebutuhan pokok terbatas," bebernya.

Meski demikian, kenaikan harga kebutuhan ini biasanya hanya berlangsung pada momentum hari Nataru. Selanjutnya, harga kebutuhan pokok akan kembali normal seperti pada biasanya.

"Kenaikan harga biasanya akan berlangsung saat Nataru, kemudian akan normal kembali setelah itu," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us