9 Pedang yang Digunakan Zoro Sepanjang Serial One Piece, Sudah Tahu?

Wado Ichimonji adalah pedang pertama yang diterima Roronoa Zoro dari Koshiro, guru sekaligus ayah dari Kuina, teman masa kecilnya. Semula, pedang ini direncanakan untuk diwariskan kepada Kuina. Namun, karena Kuina meninggal dunia lebih dulu, Koshiro akhirnya memberikannya kepada Zoro.

Zoro pun berjanji akan menjadi pendekar pedang terkuat di dunia untuk menghormati memori Kuina. Wado Ichimonji sendiri adalah ciptaan pandai besi legendaris, Shimotsuki Kozaburo, yang merupakan ayah dari guru Zoro.

Hingga kini, Roronoa Zoro masih menggunakan Wado Ichimonji dengan setia. Banyak pendapat yang percaya bahwa Zoro akan terus membawa pedang ini sampai ia berhasil mengalahkan Dracule Mihawk.

Selama timeskip, kemampuan Zoro dalam menguasai kekuatan Wado Ichimonji mengalami peningkatan yang signifikan. Seiring persiapannya menghadapi Mihawk, sang pendekar pedang pasti akan dapat mengungkap lebih banyak kekuatan tersembunyi yang ada di dalam Wado Ichimonji. Sebagai salah satu dari 21 O Wazamono (21 Pedang Kelas Tinggi yang Hebat), Wado Ichimonji memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.

Roronoa Zoro dikenal sebagai pengguna Tiga-Pedang Gaya sejak usia muda. Tak heran, saat pertama kali muncul di One Piece, Zoro sudah terlihat bertarung dengan tiga pedang. Namun, dari tiga pedang tersebut, hanya Wado Ichimonji yang tetap menemaninya hingga sekarang.

Dua pedang lainnya hancur dalam pertarungan melawan pendekar pedang legendaris, Dracule Mihawk. Jujur saja, Zoro agak gegabah saat menantang Mihawk yang jelas memiliki kekuatan jauh di atasnya.

Kita tidak mengetahui secara pasti berapa lama Zoro menggunakan dua pedang katana tersebut. Namun, Zoro sudah memilikinya sejak diberikan oleh Shimotsuki Kozaburo ketika ia masih anak-anak.

Dengan kemampuan Zoro dalam memilih pedang, kita bisa berasumsi bahwa kualitas kedua katana tersebut cukup baik. Meskipun begitu, dibandingkan dengan pedang lain yang Zoro peroleh sepanjang perjalanannya di dunia One Piece, peran kedua katana ini memang tidak terlalu signifikan.

Kehilangan pedangnya akibat pertarungan melawan Dracule Mihawk membuat Roronoa Zoro harus segera mencari pengganti untuk menghadapi Bajak Laut Arlong. Dalam Arc Arlong Park, saat kedua kelompok bajak laut itu bentrok, Zoro meminjam pedang milik Johnny dan Yosaku. Kedua pedang ini dikenal dengan sebutan pedang Nakiri, bentuknya sedikit lebih panjang dari pisau Nakiri yang biasa digunakan di Jepang.

Meski tidak memiliki peringkat Meito, kualitas kedua pedang Johnny dan Yosaku tidak perlu diragukan lagi. Mereka jauh lebih baik dibandingkan katana Zoro sebelumnya. Zoro menggunakan pedang tersebut untuk melawan manusia gurita ahli pedang, Hachi.

Meskipun sempat kesulitan, Zoro akhirnya berhasil memenangkan pertarungan dengan pedang pinjaman itu sebelum dikembalikan kepada pemiliknya. Karena hanya digunakan dalam satu pertarungan, peran pedang Nakiri ini memang tidak terlalu signifikan dalam kisah One Piece yang luas.

Setelah pedang andalannya patah oleh Dracule Mihawk, Roronoa Zoro terpaksa membeli pedang baru di Loguetown. Salah satu pedang tersebut, bernama Yubashiri, didapatkan dari Ipponmatsu, pemilik toko pedang yang kagum dengan tekad Zoro.

Yubashiri tergolong ke dalam pedang Wazamono (50 peringkat pedang berkualitas). Memiliki kekuatan yang luar biasa namun sedikit di bawah tingkat kekuatan Wado Ichimonji.

Tidak seperti pedang terkutuk yang pernah digunakan Zoro sebelumnya, Yubashiri dikenal sebagai pedang yang penurut. Namun sayangnya, pedang ini hancur oleh Shu, seorang Kapten Angkatan Laut, saat penyerangan Buster Call di Enies Lobby.

Shu memiliki Buah Iblis Sabi Sabi no Mi yang mampu mengeringkan benda apapun, terutama logam. Setelah peristiwa Arc Thriller Bark, Zoro memberikan penghormatan terakhir kepada Yubashiri dan menggunakan pedang lain sebagai penggantinya.

Sandai Kitetsu adalah pedang kuat lain yang diperoleh Zoro di Loguetown. Namun, tidak seperti Yubashiri, Sandai Kitetsu memiliki peringkat lebih rendah. Zoro sendiri mengatakan bahwa pedang ini agak sulit dikuasai dibandingkan Yubashiri. Yang menarik, Sandai Kitetsu ternyata merupakan pedang terkutuk yang merupakan bagian dari keluarga pedang terkutuk bernama Kitetsu.

Konon, pedang ini memiliki kutukan yang dapat membawa malapetaka bagi penggunanya. Namun begitu, Zoro sejauh ini belum terpengaruh kutukan tersebut. Dengan bakat alamiahnya sebagai pendekar pedang, Zoro mampu dengan cepat menguasai Sandai Kitetsu. Zoro bahkan masih menggunakan pedang ini saat Serangan ke Onigashima, di mana ia pernah memakainya untuk melawan Big Mom dan Kaidou secara bersamaan.

Shusui adalah salah satu pedang terkuat di jagat One Piece. Katana legendaris ini dulunya menjadi andalan samurai ternama, Shimotsuki Ryuma. Setelah kematian Ryuma, pedang dan jasadnya dicuri oleh Gecko Moria, seorang mantan Shichibukai (Panglima Laut) yang menggunakan keduanya untuk memperkuat pasukan zombie miliknya. Dalam pertarungan dengan Brook, zombie Ryuma dengan mudah mengalahkan musuhnya itu walaupun Brook hampir kehabisan tenaga.

Saat berduel dengan Roronoa Zoro, zombie Ryuma terkesan oleh kegigihan Zoro. Ryuma pun memutuskan memberikan Shusui kepada Zoro sebelum akhirnya menghilang. Shusui memang termasuk pedang kelas tinggi (21 O Wazamono). Namun lebih dari itu, Shusui merupakan pedang hitam legendaris (Kokutou) yang sangat diimpikan banyak pendekar pedang.

Pada akhirnya, Shusui dikembalikan ke makam asli Shimotsuki Ryuma, dan Zoro menerima pedang lain bernama Enma sebagai gantinya. Enma juga termasuk pedang misterius yang konon hanya bisa dikuasai oleh pendekar pedang terkuat di One Piece. Dipilihnya Zoro oleh Enma tentu menjadi pertanda positif tentang masa depan Zoro sebagai pendekar pedang luar biasa.

Masalah menghampiri Roronoa Zoro di awal Arc Wano. Zoro dijebak atas tuduhan pembunuhan. Diminta untuk bunuh diri dengan Seppuku, Zoro diberikan pedang pendek tanpa tsuba (pelindung tangan). Zoro berpura-pura akan melakukan Seppuku, sebelum tiba-tiba dia mencium bau darah.

Dia kemudian melepaskan serangan energi hitam-ungu ke arah pejabat tersebut, yang langsung membunuhnya, dan membuat bawahan di sekitarnya menyerang Zoro.

Zoro kemudian menggunakan pedang ini untuk membantai semua orang di hadapannya dengan cepat, sementara alunan shamisen yang ceria dimainkan di latar belakang.

Kemampuan Zoro mengendalikan pedang Seppuku ini luar biasa, meskipun pendek dan sengaja dibuat sulit dipegang. Namun, meskipun Zoro melapisi pedang itu dengan Haki, pedang Seppuku ini sebenarnya tidak dirancang untuk pertarungan. Karena itu, Zoro tidak pernah lagi menggunakan pedang tersebut yang sulit dipegang itu dalam pertarungan sejak saat itu.

Seperti biasanya, Zoro kembali kehilangan pedang saat berpetualang di Wano. Kali ini Gyukimaru yang mencuri Shusui miliknya. Saat Zoro mengejar pedang itu, ia berhadapan dengan seorang pria bernama Kamazo si Pembantai Masyarakat.

Belakangan terungkap bahwa Kamazo adalah Killer, anggota Bajak Laut Kid. Kamazo bukanlah lawan sembarangan, ia mampu menggunakan Haoshoku Haki (Haki Penakluk) dan Busoshoku Haki (Haki Persenjataan).

Dalam pertarungan itu, Zoro sejenak lengah karena Gyukimaru. Killer pun memanfaatkan kesempatan ini untuk melukai Zoro dengan salah satu sabitnya. Zoro kemudian secara cepat merebut sabit tersebut, menjepitnya dengan mulut, dan langsung melancarkan serangan Onigiri yang sangat mematikan.

Animasi jurus Zoro ini dikerjakan dengan sangat baik. Sayangnya, Zoro kehilangan banyak darah akibat pertarungan tersebut. Zoro pun akhirnya pingsan setelah mengeluarkan serangannya. Setelah siap sadar, Zoro mengembalikan sabit tersebut kepada Killer.

Enma adalah pedang kuat lain yang dimiliki Roronoa Zoro. Pedang ini merupakan salah satu dari 21 O Wazamono (21 pedang kelas tinggi) yang ditempa oleh Shimotsuki Kozaburo. Enma dulunya digunakan samurai legendaris Kozuki Oden.

Setelah kematian Oden, pedangnya diwariskan kepada anak-anaknya. Kozuki Hiyori mewarisi Enma, pedang bernama sesuai dewa kematian dalam mitologi Jepang. Hiyori kemudian memberikan Enma kepada Zoro setelah Zoro mengembalikan Shusui ke Wano.

Enma adalah pedang sangat kuat yang hanya bisa digunakan oleh sedikit pendekar pedang mahir. Enma memiliki kemampuan menyerap Haki dalam jumlah besar dari penggunanya.

Meskipun memiliki kekuatan luar biasa, Enma sering kali melukai lawan lebih berat daripada niat Zoro sendiri. Akibatnya, pedang ini memaksa Zoro yang merupakan pendekar pedang tiga gaya untuk meningkatkan penggunaan Hakinya secara signifikan. Bahkan, saat berkelahi dengan King dari Bajak Laut Binatang Buas, Enma mampu menyalurkan Haki Penakluk milik Zoro yang sangat kuat.

Kisah Zoro dan pedang-pedangnya merupakan salah satu aspek paling menarik dari One Piece. Pedang-pedang Zoro adalah simbol kekuatan, tekad, dan perjalanannya yang luar biasa. Bagi para penggemar One Piece, pedang-pedang ini bukan hanya senjata, tetapi juga representasi dari semangat Zoro yang pantang menyerah dalam mengejar mimpinya menjadi pendekar pedang terkuat di dunia.