Membongkar Mitos, Melampaui Stereotip Jurusan Psikologi

Mataram, IDN Times - Pernahkah Anda mendengar stereotip bahwa jurusan psikologi hanya berkaitan dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan jiwa lainnya? Banyak yang masih mengira bahwa lulusan psikologi hanya bekerja dengan orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Bahkan, ada yang berpendapat, "jika Anda memiliki masalah, ceritakan saja kepada mahasiswa psikologi".
Padahal, bidang psikologi memiliki jangkauan topik yang sangat luas dan beragam. Psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia yang mencakup berbagai aspek kompleks.
Apa saja topik bahasan di jurusan psikologi?
Di Indonesia, gelar sarjana psikologi sering dibagi menjadi beberapa bidang studi, seperti psikologi klinis, psikologi perkembangan, psikologi industri dan organisasi (PIO), psikologi pendidikan, psikologi sosial, dan riset psikologi. Mari kita bahas satu per satu!
1. Psikologi Klinis

Fokus utama pada kesehatan mental dan aspek-aspek kejiwaan. Topik-topiknya meliputi depresi, gangguan kejiwaan, kepribadian, emosi, dan modifikasi perilaku.
2. Psikologi Perkembangan

Membahas perkembangan manusia dari aspek psikososial, kognitif, dan fisik sejak lahir hingga dewasa. Salah satu topik menarik adalah parenting atau pola asuh.
3. Psikologi Industri dan Organisasi

Berkaitan dengan organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Topiknya mencakup teori organisasi, HRD, perilaku individu dalam organisasi, dan riset pasar.
4. Psikologi Pendidikan

Mempelajari karakteristik dan permasalahan siswa, metode pembelajaran, konseling, serta hubungan antara guru, siswa, dan orang tua.
5. Psikologi Sosial

Mengamati perilaku manusia dalam konteks sosial, seperti hubungan interpersonal, media, lingkungan, politik, terorisme, dan lintas budaya.
6. Riset Psikologi

Banyak yang bertanya, apakah lulusan psikologi bisa menjadi guru BK? Sebenarnya, yang tepat adalah menjadi psikolog sekolah, yang memerlukan gelar S2 profesi psikologi pendidikan.
Psikologi merupakan ilmu yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, fenomena-fenomena psikologi selalu kita alami tanpa kita sadari. Menjadi peka terhadap hal-hal ini dapat sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan pengembangan diri kita.