Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada! NTB Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang saat Mudik Lebaran

Ilustrasi banjir akibat hujan lebat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memprediksi hujan lebat hingga angin kencang saat mudik lebaran pada 27 Maret hingga 1 April 2025.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi, Kamis (27/3/2025) menjelaskan hasil analisis dinamika atmosfer, selama periode mudik lebaran 2025.

Dia mengatakan terpantau beberapa gangguan atmosfer yang mampu menyebabkan peningkatan potensi terjadinya hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang di sebagian wilayah NTB.

1. Fenomena gangguan atmosfer

Peta data cuaca terbaru memperlihatkan bibit Siklon di Lampung. (Dok. BMKG Lampung).

Topan menyebutkan ada beberapa fenomena gangguan atmosfer yang menyebabkan potensi peningkatan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah NTB. Antara lain adanya Bibit Siklon 93S di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kemudian aktifnya gelombang Madden Julian Oscillation (MJO), Equatorial Rossby, Low dan Kelvin di wilayah NTB. Selanjutnya, adanya belokan dan pertemuan angin di sekitar wilayah NTB.

Selain itu, kelembapan udara yang cenderung basah di berbagai ketinggian serta labilitas atmosfer kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di NTB.

"Berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer tersebut menunjukkan potensi peningkatan pertumbuhan awan konvektif (awan cumulonimbus) di beberapa wilayah NTB," terangnya.

2. Daftar wilayah NTB yang diguyur hujan lebat periode 27 Maret hingga 1 April 2025

Potret hujan turun dari balik jendela (Sabeel Ahammed/pexels.com)

Topan menyebutkan wilayah di NTB dengan potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada periode 27 Maret sampai 3 April 2025, antara lain:

  • 27 Maret 2025 : Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima.
  • 28 Maret 2025 : Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima.
  • 29 Maret 2025 : Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima
  • 30 Maret 2025 : Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima.
  • 31 Maret 2025 : Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima.
  • 1 April 2025 : Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa, dan Bima.

3. Potensi gelombang mencapai 4 meter di perairan NTB

Ilustrasi gelombang tinggi di Pantai Ampenan Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Topan juga mengungkapkan potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter di perairan NTB periode 27-29 Maret 2025, sebagai berikut:

Tanggal 27 Maret 2025

Kategori Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter di Samudera Hindia Selatan NTB. Kategori Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Selat Sape bagian selatan.

Tanggal 28 Maret 2025

Kategori Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter di Samudera Hindia Selatan NTB. Kategori Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas baGian selatan, dan Selat Sape bagian selatan.

Tanggal 29 Maret 2025

Kategori Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter di Samudera Hindia Selatan NTB. Kategori Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Selat Sape bagian selatan.

Dia mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana agar terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat. Untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi, seperti banjir, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us