[WANSUS] Kejar Target 2,5 Juta Wisatawan, Pemprov NTB Jalan Sendiri?

Mataram, IDN Times - Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pariwisata menargetkan angka kunjungan wisatawan sebanyak 2,5 juta orang pada 2024.
Untuk mewujudkan target tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi NTB mengaku belum ada target yang dibebankan kepada 10 kabupaten/kota.
Lantas, apakah Pemprov NTB hanya berjalan sendiri untuk mewujudkan 2,5 juta kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara tersebut.
Berikut wawancara khusus (Wansus) IDN Times bersama Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Maladi, Senin (30/9/2024).
1. Apakah ada pembagian target kunjungan wisatawan di masing-masing kabupaten/kota di NTB?

Sementara belum ada. Mudah-mudahan ke depan kita akan targetkan kunjungan wisatawan di masing-masing kabupaten/kota.
Ke depan kita bisa duduk bareng bersama Kepala Dinas Pariwisata kabupaten/kota supaya mereka kita kasih target.
Berapa target masing-masing kabupaten/kota dari target 2,5 juta kunjungan wisatawan yang ditargetkan Pemprov NTB.
2. Apa yang perlu disiapkan Pemda kabupaten/kota untuk menarik kunjungan wisatawan?

Kami provinsi berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 sebagai koordinator. Paling utama adalah Dinas Pariwisata kabupaten/kota. Kami di provinsi melakukan promosi bersama BPPD.
Dinas Pariwisata kabupaten/kota harus menyiapkan fasilitas pariwisata dan hospitality. Jangan sampai tamu ketika datang ke NTB tempat wisatanya tidak menyenangkan, tidak sesuai sapta pesona pariwisata.
3. Bagaimana kondisi sektor pariwisata NTB pasca pandemik COVID-19?

Memang pascapandemik COVID-19 yang melanda dunia dan Indonesia, bahkan kami di NTB sebelum COVID-19 kena bencana gempa bumi. Lumpuh semua bisnis pariwisata.
Sekarang, dengan adanya event MotoGP yang merupakan satu-satunya di Indonesia, kita syukuri adanya di Mandalika.
Mulai sekarang, kami tahun ini menargetkan kunjungan wisatawan asing dan domestik sebanyak 2,5 juta orang.
4. Apa saja strategi yang dilakukan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke NTB?

Dengan adanya event MotoGP terus kita lakukan promosi pariwisata melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah. Kita juga membangkitkan kembali wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), dan menghidupkan kembali pariwisata halal.
Kita sarankan kepada kementerian/lembaga pada saat bulan-bulan yang lain bisa melaksanakan kegiatan di Lombok. Karena destinasi kita sudah bagus, tempat-tempat MICE juga sudah banyak di Lombok. NTB kembali membangkitkan wisata MICE.
Pemerintah Provinsi tak bisa bekerja sendiri tapi harus didukung oleh kabupaten/kota. Paling penting, Dinas Pariwisata kabupaten/kota di NTB manfaatkan jaringan nasionalnya.
Kami siap membantu dari sisi promosi. Supaya banyak mendatangkan wisatawan mancanegara dan domestik.
5. Apa saja kendala mendongkrak kunjungan wisatawan ke NTB?

Tentu saja konektivitas masih jadi kendala. Tetapi sekarang ini menjelang MotoGP ada konektivitas baru ke Llmbok seperti dari Batam, Semarang, Balikpapan dan penambahan penerbangan baru dari Jakarta.
Ke depan, kita harapkan buka penerbangan dari Medan, Sumatera Utara ke Lombok. Karena kami promosi di Medan pada saat PON (Pekan Olahraga Nasional), kamk mengumpulkan travel agen di sana. Mereka juga kepingin ada penerbangan langsung Medan - Lombok.
Supaya mereka tidak lewat Jakarta atau mereka biasanya kalau ke Lombok lewat Malaysia. Kalau ada penerbangan langsung Medan - Lombok, karena sama-sama DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas).
6. Berapa DPSP yang belum ada konektivitas ke Lombok?

Ada lima DPSP di Indonesia yaitu Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Likupang dan Labuan Bajo. Perlu ada konektivitas udara antara lima DPSP ini.
Yang sudah ada konektivitas itu Borobudur Jogjakarta, Labuan Bajo tapi baru ke Bima. Baru dua DPSP yang ada konektivitas ke Lombok. Yang belum ada konektivitas langsung Borobudur Sumatera Utara dan Likupang Sulawesi Utara.
Untuk konektivitas ke luar negeri saat ini ada ke Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia. Kemarin BPPD NTB dan asosiasi perjalanan wisata promosi ke luar negeri. Dia promosi ke Malaysia. Kenapa ke Malaysia, karena ada tiga penerbangan langsung Lombok - Kuala Lumpur.
Kalau promosi yang ada penerbangan langsung jauh lebih diterima oleh wisatawan yang ada di Malaysia. Daripada promosi di tempat lain tapi tak ada konektivitas.
Tapi kalau ada konektivitas nanti ke Melbourne atau Perth, Australia maka kita akan mengadakan promosi ke sana. Saat ini kunjungan wisatawan mancanegara paling banyak dari Malaysia.
7. Dulu NTB terkenal dengan pariwisata halal, bagaimana pengembangannya sekarang?

Sekarang di Poltekpar Lombok ada jurusan pariwisata halal. Pariwisata halal tetap jalan. Karena di Asia yang lagi tren halal tourism. Negara seperti Singapura dan Thailand berlomba-lomba menjual wisata halal meskipun mereka negara non muslim.
Mereka menarik wisatawan muslim dari Indonesia dan Timur Tengah ke sana. Ada beberapa hotel sudah menyiapkan akomodasi wisata ramah muslim di NTB.
Sekarang sudah mulai dihidupkan kembali pariwisata halal. Untuk menggaet wisata muslim hotel menyiapkan fasilitas hotel yang ramah muslim.