Perwakilan Aliansi Stop Kekerasan Seksual NTB Joko Jumadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Dalam proses penyelidikan, kata Regi, pelaku cukup kooperatif. Bahkan pelaku mengakui melakukan tindak pidana persetubuhan dan pencabulan terhadap para korban.
"Namanya seorang guru atau ustaz, santriwati pasti akan menuruti perintahnya. Apalagi dia tokoh agama yang mengajarkan bagaimana cara masuk surga, salat dan lainnya yang benar tentunya santriwati akan mengikuti apa pun itu," jelas Regi.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat atau wali santri dan santriwati apabila ada anaknya yang menjadi korban supaya melapor ke Polresta Mataram. Polisi akan langsung menindak lanjuti laporan yang disampaikan maayarakat supaya kasus ini menjadi pembelajaran ke depan untuk mencegah dan melindungi anak dari kekerasan seksual.
Jumlah korban pelecehan seksual yang dilakukan Ketua Yayasan Ponpes di Lombok Barat inisial AF (55) bertambah. Sebelumnya jumlah korban teridentifikasi sebanyak 20 orang, namun sekarang bertambah menjadi 22 orang.
Perwakilan Aliansi Stop Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi menjelaskan aksi bejat pelaku dilakukan sejak 2016 hingga 2023 berdasarkan penuturan dari para korban. Dalam menjalankan aksinya, terduga pelaku AF menggunakan modus menjanjikan korban agar melahirkan anak menjadi seorang wali.
Para korban berani speak up atau menyampaikan peristiwa pelecehan seksual yang dialami setelah menonton drama seri asal Malaysia yakni Bidaah. Drama tersebut mengangkat tema kontroversial tentang sekte keagamaan yang dibintangi Faizal Hussein yang berperan sebagai Walid.
Dalam penanganan kasus kekerasan seksual terhadap puluhan santriwati ini, kata Joko, pihak pimpinan Ponpes cukup kooperatif. Ketika menerima laporan dari santriwati, pimpinan Ponpes langsung mengambil langkah memberhentikan terduga pelaku yang menjabat ketua yayasan dari jabatannya.