Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gubernur NTB Minta Trauma Healing untuk Santriwati Korban Pelecehan

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Istimewa)

Mataram, IDN Times - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal memerintahkan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) bergerak cepat menangani puluhan santriwati yang menjadi korban pelecehan seksual oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Kecamatan Gunungsari Lombok Barat. Dia meminta Kepala UPTD PPA Eny Chaerani bergerak cepat dan pro aktif bekerja sama dengan Pemda Lombok Barat membantu para korban. 

"Berikan dukungan langsung tidak usah terlalu birokratis. Niki tiang (ini saya) gubernur meminta langsung kepada pelungguh memberikan bantuan sebaik mungkin," kata Iqbal saat menghubungi langsung Kepala UPTD PPA Eny Chaerani via telepon.

1. Trauma healing bagi para korban

ilustrasi pelecehan seksual (pexels.com/mart)

Dalam pendampingan kepada korban, Iqbal meminta kepada Kepala UPTD PPA menjaga kerahasiaan privasi para santriwati yang menjadi korban. Karena hal ini terkait dengan masa depan para korban.

"Tolong dijaga betul korban (privasi), dipersiapkan segera untuk trauma healing," tambahnya.

Selain itu, Gubernur Iqbal juga meminta Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi untuk membantu komunikasi lintas sektor.

"Iya, Pak Gubernur sudah telepon saya meminta supaya komunikasi dengan dinas teknis, UPTD, dan Kabupaten Lombok Barat," kata Joko, Rabu (23/4/2025).

2. LPA jamin kerahasiaan privasi para korban

Aktivis Aliansi Stop Kekerasan Seksual NTB Joko Jumadi dan Yan Mangandar Putra. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Joko menjelaskan proses penanganan, langkah komunikasi pada santriwati yang menjadi korban pelecehan seksual kepada gubernur. Termasuk juga perlindungan pada santriwati yang menjadi korban.

"Para korban ini kami jaga kerahasiaannya. Sementara yang sudah kami temui ada delapan orang," kata Koordinator Aliansi Stop Kekerasan Seksual NTB ini.

Joko juga menyampaikan, persoalan yang terjadi di lembaga pendidikan agama tersebut dilakukan oleh oknum. Jadi tidak perlu membawa nama pondok pesantrennya.

3. Korban bertambah jadi 22 orang

ilustrasi pelecehan, kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)

Joko menyebutkan jumlah korban pelecehan seksual yang dilakukan Ketua Yayasan Ponpes di Lombok Barat inisial AF (55) bertambah. Sebelumnya jumlah korban teridentifikasi sebanyak 20 orang, sekarang bertambah menjadi 22 orang.

Aksi bejat pelaku dilakukan sejak 2016 hingga 2023 berdasarkan penuturan dari para korban. Dalam menjalankan aksinya, terduga pelaku AF menggunakan modus menjanjikan korban agar melahirkan anak menjadi seorang wali.

Para korban berani speak up atau menyampaikan peristiwa pelecehan seksual yang dialami setelah menonton drama seri asal Malaysia yakni Bidaah. Drama tersebut mengangkat tema kontroversial tentang sekte keagamaan yang dibintangi Faizal Hussein yang berperan sebagai Walid.

Dalam penanganan kasus kekerasan seksual terhadap puluhan santriwati ini, kata Joko, pihak pimpinan Ponpes cukup kooperatif. Ketika menerima laporan dari santriwati, pimpinan Ponpes langsung mengambil langkah memberhentikan terduga pelaku yang menjabat Ketua Yayasan dari jabatannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
Muhammad Nasir
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us