Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tragedi Pilu Dua Balita NTT Tewas Terbakar di Rumah dengan Lampu Pelita

Ilustrasi kobaran api. (freepik.com/freepik)
Ilustrasi kobaran api. (freepik.com/freepik)

Kupang, IDN Times - Duka menyelimuti Dusun I, Desa Oelbanu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat tewasnya dua balita, MT (5) dan PT (3). Kebakaran hebat melanda rumah mereka hingga keduanya tewas terbakar.

Tragedi pada Minggu malam (10/8/2025), pukul 20.00 WITA ini terjadi saat orangtua mereka, Herman Toleu (48) bersama sang istri meninggalkan rumah dan ke kebun untuk memanen pinang.

Dua balita ini tinggal di rumah bersama sang kakak HPT (9) yang berhasil lolos setelah berupaya menyelamatkan kedua adiknya. Bocah itu pun mendapat luka di kedua tangannya.

1. Pelita jatuh

Ilustrasi api membakar 7 rumah di Sikka. (pexels.com/rawpixel.com)
Ilustrasi api membakar 7 rumah di Sikka. (pexels.com/rawpixel.com)

Rumah yang telah rata dengan tanah ini sebelumnya berukuran 3x4 meter yang terbuat dari papan dan termasuk atal dapur dari alang-alang.

Mereka menyalakan pelita saat malam tiba karena rumah itu belum tersambung listrik. Lalu tiga anak itu tinggal di dalam rumah tanpa tahu seekor anjing mencoba naik ke meja dan menjatuhkan pelita yang menyala.

"Rumah ini belum tersambung listrik PLN, jadi masih pakai lampu pelita,” ujar Kapolsek Amfoang Selatan, IPDA Cemy Toleu.

2. Cari bantuan

Tim Identifikasi Polres Kupang melakukan olah TKP kebakaran di Kupang yang tewaskan dua pelita. (Dok Polres Kupang)
Tim Identifikasi Polres Kupang melakukan olah TKP kebakaran di Kupang yang tewaskan dua pelita. (Dok Polres Kupang)

HPT dan kedua adiknya kaget melihat nyala api yang membesar, kepulan asap hitam, dan bau kayu terbakar. Kedua adiknya panik dan tidak bisa keluar dari kamar.

Bocah 9 tahun itu tak ada pilihan. Ia coba meloloskan diri dari api yang membesar agar meminta bantuan orang dewasa supaya menolong kedua adiknya. Ia berlari sejauh 50 meter sampai bertemu Abraham Malafu dan Yakobus Toleu, yang segera bergegas ke lokasi.

Sayangnya, rumah mereka sudah ambruk dilahap api, sedangkan dapur masih terbakar. Warga berupaya memadamkan dan mencari MT dan PT. Kedua balita ini tak selamat dan jasad mereka ditemukan di kamar belakang rumah. Sementara HPT mereka evakuasi ke Puskemas Amfoang Selatan untuk perawatan.

3. Keluarga tolak autopsi

Puing-puing rumah yang terbakar dan tewaskan dua balita di NTT. (Dok Polres Kupang)
Puing-puing rumah yang terbakar dan tewaskan dua balita di NTT. (Dok Polres Kupang)

Tim Identifikasi Polres Kupang, pimpinan Kasat Reskrim IPTU Yeni Setiono, telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (11/8/2025). Tim ini juga memasang garis polisi dan pengambilan sampel untuk penyelidikan lebih lanjut.

Keluarga korban kepada tim menyampaikan keihklasan mereka menerima tragedi ini dan tidak ingin melanjutkan proses hukum. Mereka menolak autopsi dan membawa jasad MT dan PT ke rumah kerabat untuk disemayamkan dan dimakamkan.

Kapolres Kupang, AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, ingin tragedi ini jadi pengingat akan pentingnya pengawasan anak dan keamanan rumah tangga, terutama di daerah yang belum memiliki akses listrik memadai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us