Satu Orang Tewas Keracunan, Warga Lotim Diimbau Tidak Makan Pencok

Dikes lakukan uji laboratorium pada olahan rumput laut alias pencok

Lombok Timur, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur menindaklanjuti kasus keracunan yang menimpa satu keluarga di Desa Rarang Tengah, Kecamatan Terara setelah mengonsumsi olahan rumput laut alias pencok. Dinas terkait sedang mengkaji penyebab terjadinya keracunan makanan olahan tersebut. 

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Dinas Kesehatan menghentikan sementara produk olahan rumput laut sampai diketahui pasti penyebab terjadinya keracunan. Selain itu, warga Lotim juga diimbau untuk tidak memakan olahan rumput laut alias pencok untuk sementara waktu.

1. Masih menunggu hasil tes laboratorium

Satu Orang Tewas Keracunan, Warga Lotim Diimbau Tidak Makan PencokKabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dikes Lotim, Budiman Satria (Dok. Pribadi/Ruhaili)

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lotim, Budiman Satria menjelaskan, belum diketahui penyebab dari keracunan makanan tersebut. Untuk mengetahui penyebab keracunan, pihaknya telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi untuk uji di laboratorium. Karena belum di pastikan apakah sumber keracunan dari rumput laut atau dari bumbu makanan dan lainnya.

"Saat ini kita masih menunggu hasil uji laboratorium, untuk mengetahui makanan yang mana yang mengandung racun," ungkap Budiman,  Selasa 15/05/2023.

Baca Juga: Wisata Balon Udara Hadir di Sembalun Lombok Timur, Tiket Rp400 Ribu 

2. Hentikan sementara peredaran olahan rumput laut

Satu Orang Tewas Keracunan, Warga Lotim Diimbau Tidak Makan PencokRumput laut kering yang dijadikan bahan olahan (Dok. Pribadi/Ruhaili)

Budiman mengatakan bahwa korban akibat keracunan ini dilaporkan sebanyak 20 orang yaitu warga Rarang Tengah Kecamatan Terara, Lotim. Setelah menkonsumsi makanan olahan rumput laut ini, gejala yang dialami oleh korban yaitu sakit perut, muntah-muntah dan diare.

Untuk mengantisipasi kasus serupa terulang kembali, pihak Dinas Kesehatan Lotim, menghentikan sementara peredaran rumput laut. Hal ini sampai batas waktu yang belum ditentukan, yaitu tergantung pada hasil uji Laboratorium.

"Untuk sementara kita melarang untuk menjual olahan rumput laut, dan masyarakat diimbau jangan mengonsumsi untuk sementara waktu," Pungkasnya.

3. Kasus keracunan olahan rumput laut

Satu Orang Tewas Keracunan, Warga Lotim Diimbau Tidak Makan PencokMakanan olahan rumput laut yang sering dijadikan lauk (Dok. Pribadi/Ruhaili)

Kasus keracunan makanan olahan rumput laut  yang menimpa ‎satu keluarga di Desa Rarang Tengah, Kecamatan Terara Lotim terjadi pada Selasa, (9/5/2023) pekan lalu. Sementara pihak kepolisian mendapatkan laporan kasus tersebut, Sabtu, (13/5/2023) sekitar pukul 10.00 wita, setelah adanya korban masuk rumah sakit dan meninggal dunia.‎

Saat itu pihak kepolisian menerima laporan lima orang yang menjadi korban dan salah satu korban meninggal dunia. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun menyebutkan kasus dugaan keracunan ini bermula dari lima orang korban yang masih satu keluarga tengah makan siang bersama dengan lauk daging ayam dan olahan rumput laut.

Kemudian setelah itu pada malam hari korban mengalami sakit perut, mual dan diare, bahkan sempat muntah-muntah, setelah itu korban dibawa oleh keluarganya ke Puskesmas Terara untuk mendapatkan perawatan. Kasus ini sendiri kini dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.

Baca Juga: Pulihkan Industri Fesyen Muslim, NTB Gelar Lombok Sharia Festival

Ruhaili Photo Community Writer Ruhaili

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya