Ternyata ini Penyebab Wisata Lotim Sepi Pengunjung Meski Libur Panjang

Lombok Timur IDN Times - Libur Natal dan tahun baru merupakan momentum yang paling ditunggu oleh bisnis pariwisata di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Karena pada momen ini, biasanya kunjungan wisatawan akan meningkat drastis. Tetapi libur Natal dan tahun baru kali ini tidak memberikan dampak apa pun. Kunjungan wisatawan yang diharapkan meingkat justru mengalami penurunan.
Hal itu disebabkan oleh kondisi cuaca buruk yang melanda wilayah Lotim. Terutama yang menjual objek wisata alam dan pantai.
1. Kunjungan wisatawan sepi

Cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Lotim sangat berdampak terhadap bisnis pariwisata Lotim. Hal itu menyebabkan sepinya kunjungan wisatawan.
Seperti yang dialami bisnis penginapan di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Lotim. Padahal momen libur Natal dan pergantian tahun baru sangat dinantikan, karena biasanya di momen ini kunjungan wisatawan ke Tete Batu meningkat drastis, terutama wisatawan lokal.
"Tingkat hunian kamar penginapan selama November hingga Desember sangat rendah. Ini bulan low season. Biasanya dalam seminggu hanya ada satu hingga lima tamu, itu pun hanya mengisi satu atau dua kamar saja. Tidak pernah penuh," ungkap Ketua Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu sekaligus pemilik Home Stay Sky Garden, Mariani Rusly.
2. Wisatawan lebih memilih merayakan tahun baru di kota

Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi merupakan faktor utama yang membuat wisatawan enggan datang berkunjung. Karenanya wisatawan lebih memilih merayakan tahun baru di kota. Bukan hanya wisatawan domestik, wisatawan asing juga memilih menunda perjalanan mereka ke Tetebatu karena aktivitas wisata menjadi terbatas.
Mariani menuturkan, pola kunjungan wisatawan mancanegara biasanya bergantung pada musim di negara asal mereka. Saat negara asal mereka memasuki musim dingin atau salju, wisatawan cenderung memilih destinasi dengan cuaca hangat seperti Indonesia.
"Karena cuaca buruk ini, wisatawan asing juga minim kunjungan," jelasnya.
3. Pemerintah diharapkan memberikan dukungan

Mariani berharap pemerintah daerah dan pihak terkait bisa memberikan dukungan kepada para pengusaha pariwisata, khususnya selama low season. Menurutnya, diperlukan langkah-langkah promosi yang kreatif untuk menarik minat wisatawan meskipun cuaca sedang tidak mendukung.
"Kita butuh program yang bisa bikin Tetebatu tetap menarik, bahkan saat musim hujan," katanya.
Meski menghadapi berbagai kendala, para pelaku usaha di Tetebatu tetap optimistis. Mereka percaya, setelah melewati masa sepi ini, kawasan Tetebatu akan kembali ramai, terutama pada musim liburan pertengahan tahun yang selalu menjadi favorit wisatawan.
"Kita di Tetebatu terus berbenah, menjaga kualitas layanan, dan berharap cuaca ekstrem ini segera berakhir, sehingga angka wisatawan kembali meningkat," tutupnya.