Pemprov NTB Siapkan 200 Ton Beras untuk Cadangan Bencana Alam

Antisipasi bencana selama setahun di NTB

Mataram, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyiapkan 200 ton beras sebagai cadangan pangan untuk mengantisipasi bencana alam di wilayah tersebut.

"Untuk mengantisipasi keadaan bencana, kita memiliki stok beras yang cukup untuk antisipasi selama 1 tahun, sekitar 200 ton," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahmadi diberitakan Antara di Mataram, Sabtu (10/2/2024).

1. Persediaan beras tersimpan di gudang-gudang

Pemprov NTB Siapkan 200 Ton Beras untuk Cadangan Bencana AlamInin Nastain IDN Times/ Persediaan beras di salah satu toko di pasar Sindangkasih

Ia menjelaskan bahwa persediaan beras untuk bencana alam seperti banjir dan lainnya sudah tersimpan di gudang-gudang. "Ketika terjadi bencana, kita tinggal mengirimkannya ke lokasi," ujarnya.

Untuk banjir yang terjadi di Kabupaten Sumbawa, pihaknya sudah mengirimkan sebanyak tiga ton beras. Pengiriman beras ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak.

"Kami mengirimkan makanan bantuan ini karena banyak tanaman padi yang terendam dan hanyut oleh air sungai," katanya. Selain beras, pihaknya juga mengirimkan 50 dus mi instan, makanan siap saji, selimut, sarung, air minum, pakaian, sabun mandi, dan sabun cuci.

Baca Juga: Pemprov NTB Gerak Cepat untuk Tangani Banjir di Pulau Sumbawa  

2. Empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa terkena banjir

Pemprov NTB Siapkan 200 Ton Beras untuk Cadangan Bencana AlamDaerah yang dilanda banjir di Pulau Sumbawa pada Jumat (9/2/2024). (dok. BPBD NTB)

Diketahui bahwa empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa, NTB, dilanda banjir pada Jumat (9/2). Kabupaten Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima mengalami dampak banjir tersebut.

"Dugaan penyebabnya beragam. Salah satunya adalah hujan merata dengan intensitas tinggi sejak siang hingga sore hari kemarin di Pulau Sumbawa," ujarnya.

Selain itu, topografi Pulau Sumbawa yang terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung juga menyebabkan air limpasan dari daerah aliran sungai semakin mempercepat arus air menuju hilir yang dihuni warga di daerah perkotaan.

"Belum lagi vegetasi hutan yang semakin menipis sehingga tidak lagi mampu menahan air, menjadi salah satu faktor penyebab banjir," ungkap Ahmadi.

3. Para korban banjir terletak di bantaran sungai

Pemprov NTB Siapkan 200 Ton Beras untuk Cadangan Bencana AlamRumah warga terendam banjir bandang di Kabupaten Sumbawa. (dok. BPBD Sumbawa)

Wilayah yang terdampak banjir kebanyakan dihuni oleh warga yang tinggal di bantaran sungai dan wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai.

"Saat ini, kondisi air sudah surut, dan warga yang rumahnya terendam banjir sedang sibuk membersihkan rumah mereka dari lumpur dan sampah," terang Ahmadi.

Meskipun begitu, berdasarkan laporan sementara, banjir yang melanda empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa tidak menimbulkan korban jiwa. Jumlah warga yang terdampak juga masih dalam pendataan BPBD kabupaten dan kota.

"Tidak ada korban jiwa, karena sebagian besar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai sudah banyak yang siap," tambahnya.

Baca Juga: KPU NTB Pastikan Logistik Pemilu Aman Pascabanjir di Pulau Sumbawa

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya