Siap-siap! Paus Leo Bakal Umumkan Uskup Larantuka yang Baru

Pengumuman resmi dari Vatikan pada 22 November ini diperkirakan akan disiarkan secara langsung menyusul kebiasaan Tahta Suci umat Katolik dalam mengabarkan keputusan penting. Untuk itu Keuskupan Larantuka menetapkan agenda doa bersama di Gereja Katedral Reinha Rosari di NTT pada pukul 18:30 WITA di hari pengumuman dari Paus Leo akan dilangsungkan.

“Atas berita gembira ini, kami mengundang para imam, biarawan-biarawati, dan seluruh umat untuk berdoa bersama sambil menantikan pengumuman resmi dari Vatikan,” tulisnya dalam surat tersebut.

Pergantian Uskup Larantuka dari sebelumnya Mgr. Fransiskus Kopong Kung menjadi momen penting umat Katolik, mengingat posisi itu merupakan tonggak utama bagi kehidupan pastoral dan pelayanan gereja di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pergantian posisi ini, sebut dia, biasanya membawa arah baru bagi pelayanan pastoral hingga pelayanan sosial di tengah masyarakat.

Keuskupan Larantuka merupakan salah satu keuskupan bersejarah di NTT. Salah satu tradisi religius yang kuat dan terjaga adalah Semana Santa. Tradisi ini sudah mendunia dan menjadi pusat wisata rohani umat Katolik. Keuskupan Larantuka meliputi wilayah Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata yang mencakupi Pulau Flores bagian timur, Pulau Solor, Pulau Adonara, serta Pulau Lembata.

Mgr. Fransiskus Kopong Kung sendiri ditahbiskan menjadi imam pada 29 Juni 1982 di Keuskupan Agung Ende lalu ditunjuk sebagai Uskup Koajutor Keuskupan Larantuka pada 2 Oktober 2001. Pria kelahiran Flores Timur pada 3 Agustus 1950 ini ditahbiskan sebagai Uskup Larantuka pada 10 Januari 2002. Pria berusia 75 tahun ini menggantikan Uskup Darius Nggawa yang juga saat itu pensiun saat mencapai usia 75 tahun.

Mgr. Fransiskus Kopong Kung dikenal di Keuskupan Larantuka sebagai pemimpin yang toleran dan peduli terhadap kehidupan komunitasnya, pelayanan sosial dan pendidikan, termasuk pendirian sekolah kejuruan berasrama di Larantuka. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai ketua Komisi Keluarga dalam Konferensi Waligereja Indonesia selama dua periode sejak 2012.