Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rp36 Miliar Dana PIP bagi Pelajar SMA di NTT Kembali ke Kas Negara

WhatsApp Image 2025-07-15 at 10.15.30.jpeg
Wagub Rano Karno cek MPLS di SMA 6 Jakarta, Selasa (15/7/2025) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kupang, IDN Times - Penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) di Nusa Tenggara Timur (NTT) tak berjalan mulus. Sebanyak Rp36 miliar dana PIP bagi pelajar SMA di NTT terpaksa harus kembali ke kas negara karena tak kunjung dicairkan.

Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, menyampaikan ini saat diwawancarai di Kota Kupang, Jumat (25/7/2025).

Anita menyoroti khusus kepala sekolah dengan menilai tak adanya kerja sama yang baik dengan para wali siswa untuk mencairkan bantuan pemerintah pusat ini.

1. Minta perhatian dinas

IMG_20250724_110728.jpg
Anggota DPR RI Komisi X, Anita Jacoba Gah, minta vendor MBG di NTT tanggung jawab kasus keracunan para siswa. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Anita menyebut Rp36 miliar ini dari kuota sekitar Rp 700 miliar yang telah diusulkan ke pemerintah pusat. Ia pun meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT membenahi ini.

"Terpaksa Rp36 Miliar kembali ke rekening negara ya, sangat disayangkan. Sudah saya sampaikan agar diketahui seluruh kepala sekolah, baik SMA dan SMK. Kalau tahu ada SK dari kementerian untuk mencairkan dana, tolong beri tahu siswa, karena datanya ada di dapodik, rekeningnya ada di dapodik itu," tukasnya.

2. Buku tabungan disimpan sekolah

Ilustrasi buku tabungan (keyisathailand.com)
Ilustrasi buku tabungan (keyisathailand.com)

Ia juga mendapat laporan dan masukan bahwa soal pencairan ini tidak bisa dilakukan karena buku tabungan disimpan oleh pihak sekolah.

"Untuk apa pihak sekolah simpan, 'kan untuk anak-anak, bukan sekolah. Ini yang kita mau lihat datanya, Rp36 miliar ini di sekolah mana saja," ujarnya lagi.

Bila seperti ini, kata dia, Kemendiknas perlu mengevaluasi lagi penyaluran ke sekolah dimaksud bila nantinya diusulkan oleh anggota dewan atau pun dinas lagi.

"Anak-anak tentunya membutuhkan ini apalagi pelajar SMA sebesar Rp 1,8 juta per anak sehingga dapat meringankan beban mereka," ungkap Anita.

3. Bakal cek sekolah

IMG_20250725_124723.jpg
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Ambrosius Kodo. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, juga menyayangkan alokasi PIP yang sudah ada itu terpaksa kembali ke kas negara karena tak dicairkan.

Dana ini harusnya dapat membantu meringankan biaya sekolah dari anak-anak yang tidak mampu dan meningkatkan kualitas pendidikan.

"Kita akan cek. Tentu saja setelah ada datanya kita akan cari tahu alasannya, kenapa, supaya bisa kita kuatkan pendampingan kepada mereka agar tidak terjadi lagi seperti ini," sebut Ambros saat diwawancarai di Hotel Aston Kupang, Jumat (25/7/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us