Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pentingnya Perempuan Memperhatikan Kesehatan Organ Reproduksinya

ilustrasi organ reproduksi perempuan (hopecancertexas.com)

Mataram, IDN Times - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta semua pihak untuk lebih memperhatikan kesehatan organ reproduksi masih menghantui seluruh perempuan di Indonesia dalam merayakan Hari Ibu Nasional 2022.

“Permasalahan kesehatan organ reproduksi perempuan adalah salah satu masalah kesehatan ibu yang sering dihadapi perempuan di Indonesia dan berdampak pada kualitas hidup perempuan,” kata Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina seperti dikutip dari ANTARA pada Jumat (23/12/2022).

Eni menyatakan bahwa kesehatan reproduksi telah menjadi salah satu topik yang cukup mendapat perhatian dari beragam pihak karena berkaitan dengan kualitas generasi di masa depan. Salah satunya yang paling disoroti adalah terjadinya anemia pada ibu sebagai salah satu faktor risiko penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI).

1. Penyakit yang menghantui perempuan

halodoc.com

Selain anemia, penyakit yang paling sering menghantui perempuan di Indonesia adalah kurang gizi, perdarahan karena keguguran kemudian persalinan berisiko akibat penyakit organ reproduksi menjadi beberapa contoh terkait kesehatan perempuan.

Oleh karena itu, masalah kesehatan perempuan perlu perhatian serta ruang untuk bisa melakukan sosialisasi secara lebih luas agar perempuan mengetahui informasi kesehatan reproduksi yang sering dialaminya, sekaligus mendapatkan jalan keluar atas permasalahan yang sering dihadapi di tempat pelayanan primer.

2. Toleransi dalam rumah tangga itu penting

ilustrasi orang bertengkar (suckhoecanha.com)

Eni turut membeberkan jika banyak perempuan terpaksa mengalami ketakutan secara mental yang luar biasa karena adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang merupakan wujud ketidakmampuan suami istri bertoleransi dalam berkeluarga.

“Bagi orang yang masih kurang dewasa dalam memaklumi orang lain, maka pasti akan timbul konflik. Kalau sampai terjadi KDRT, ini pasti puncak ketidakmampuan dalam menoleransi orang lain,” kata Eni.

Menurut dia dalam membangun dan membina hubungan sebagai pasangan rumah tangga, kedua pihak tidak boleh hanya mengandalkan kesiapan secara fisik seperti usia yang cukup untuk melahirkan atau mempunyai harta dalam jumlah yang sanggup memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

3. Pentingnya kesiapan secara mental

Ilustrasi pasangan sedang bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Pembangunan rumah tangga juga perlu memperhatikan kesiapan mental pasangan tersebut, di mana kesiapan mental dapat terbangun melalui adanya toleransi atas perbedaan masing-masing melalui pembelajaran setiap hari.

Dalam membangun dan membina hubungan sebagai pasangan rumah tangga, kedua pihak tidak boleh hanya mengandalkan kesiapan secara fisik seperti usia yang cukup untuk melahirkan atau mempunyai harta dalam jumlah yang sanggup memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

Kami berharap sejak usia muda, para calon pengantin dapat memahami betapa pentingnya berencana dalam keluarga, sehingga kasus KDRT di Indonesia tidak terjadi dalam setiap rumah tangga,” ucap Eni.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yerin Shin
EditorYerin Shin
Follow Us