Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pengamat Sebut Prabowo Ingin Tunjukkan Jati Diri setelah 3 Kali Gagal

Presiden Prabowo (instagram.com/prabowo.gibran2)

Lombok Timur, IDN Times - Pengamat Politik sekaligus akademisi dari Universitas Gunung Rinjani, Dr Muhammad Saleh menanggapi pidato perdana Presiden Prabowo Subianto. Pidato itu disampaikan dari Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu, (20/10/2024). 

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah konstitusi dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, ia juga menyerukan pentingnya kepemimpinan yang tulus dan berorientasi pada kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilihnya.

1. Ingin menunjukkan jati diri

Pengamat Politik Lotim, DR. Muhammae Saleh (IDN Times/Ruhaili)

Menanggapi pidato Presiden Prabowo, Muhammad Saleh mengatakan pidato berapi-api Prabowo ingin menunjukkan kepada rakyat Indonesia ketulusannya sebagai pemimpin yang adil dan amanah. 

"Ia ingin menunjukkan keinginannya yang sudah lama tertunda, membawa Indonesia menjadi negara kuat yang rakyatnya sejahtera, seperti negara-negara maju," ungkapnya.

Saleh mengatakan pada intinya Prabowo ingin memberikan harapan lain kepada rakyat Indonesia yang selama ini belum terwujud, yaitu masalah kesejahteraan. 

"Artinya dia menyadari betul, kondisi rakyat Indonesia yang tidak baik-baik saja, kekayaan alam yang melimpah yang di singgungnya tidak dinikmati oleh rakyat, " jelasnya.

2. Susunan kabinet yang lebih detail

Foto bersama Wakil Menteri Kabinet Merah putih di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ketulusan Prabowo dalam pidatonya langsung dieksekusi melalui pembentukan susunan kabinet yang lebih detail dibandingkan dengan yang dibentuk di era presiden sebelumnya. Itu terlihat dari struktur kabinet yang dibentuk dengan sangat detail. 

"Sebagai contoh banyak kementerian yang dipecah, meskipun terlihat gemuk tapi lebih spesifik," jelas Saleh.

Sepanjang sejarah Indonesia, Saleh menyebut parlemen era Prabowo yang paling gemuk. Meskipun gemuk, tetapi parlemen ini sangat detail, ini menunjukkan kesungguhan Prabowo menyelesaikan persoalan yang dialami bangsa ini. 

"Kita tinggal menunggu hasil bagaiamana kiprahnya apakah efektif atau justru sama di era presiden sebelumnya," kata Saleh.

3. Masih ada bayang-bayang Jokowi

Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran (instagram.com/prabowo.gibran2)

Menurut Saleh, Pesiden Prabowo Subianto dalam menjalankan pemerintahannya masih dalam bayang-bayang Jokowi. Itu terlihat dari menteri yang digunakan. Masih banyak loyalis Jokowi yang kembali diangkat menjadi menteri. 

"Dalam pemerintahan Prabowo, Jokowi masih ada pengaruhnya di situ, gaj mungkin gak ada bayang-bayang Jokowi. Anaknya jadi wakil presiden dan orang deket Jokowi masih di sana. Tinggal kedepannya Prabawo punya hak prerogatif menilai orang-orangnya. Kalau mereka tidak memiliki prestasi yang membanggakan dan tidak sejalan yang tinggal diganti," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Ruhaili
Linggauni
EditorLinggauni
Ruhaili
EditorRuhaili
Follow Us