Hilang saat berburu kambing liar di puncak Gunung Sangiang Api
Basarnas Mataram akan ketemu langsung dengan rekan korban
Korban akan dicari menggunakan drone
Bima, IDN Times - Seorang pemuda bernama Kifen, warga Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) hilang sejak mendaki Gunung Sangiang Api, Minggu lalu (14/12/2025).
Hingga 23 Desember ini, pemuda berusia 18 tahun tersebut tak kunjung ditemukan. Meski warga setempat bersama, Tim SAR, dan para relawan kemanusiaan silih berganti naik turun gunung melakukan pencarian.
Informasi yang beredar, kronologi hilangnya Kifen ketika akan berburu kambing liar di Gunung Sangiang Api bersama tiga rekannya yakni, Meri, Aldin dan Kafun pada Sabtu pagi. Ketika masuk malam hari, mereka membangun tenda untuk istirahat.
Kemudian keesokan harinya, mereka menyepakati Kifen dan Aldi naik lebih awal ke puncak. Sementara kedua rekannya memasak sebagai bekal saat sampai ke puncak.
Setelah selesai memasak sekitar jam 08:00 Wita, kedua rekannya melanjutkan perjalanan mengikuti Kifen dan Aldin. Dalam perjalanan mereka hanya bertemu dengan Aldin yang turun kembali.
Dua jam setelahnya, Kifen tak kunjung kembali di tempat yang telah disepakati. Karena gelisah, mereka lalu melakukan pencarian mandiri namun Kifen tidak juga ditemukan.
Humas Basarnas Mataram, Agus Hendra Sanjaya yang dikonfirmasi tak membantah kronologi hilangnya Kifen di Gunung Sangiang Api seperti yang beredar di Medsos. Namun, ia belum bisa memastikan kebenaran informasi itu sebelum konfirmasi langsung dengan para rekan korban.
"Tapi saya belum bisa pastikan benar apa tidak, sebelum saya ketemu langsung dengan rekanya yang selamat," kata dia saat dihubungi IDN Times Selasa sore ini.
Kini, Basarnas Mataram bersama tim dalam perjalanan dari Kota Bima menuju Gunung Sangiang Api. Langkah awal yang akan dilakukan bertemu langsung dengan rekan-rekan korban, guna memastikan informasi titik terakhir mereka bersama korban.
Setelah informasi diperoleh, Rabu besok pencarian menggunakan drone mulai dilakukan. Selama pencarian diharapkan tidak terhalang cuaca ekstrem.
"Pencarian nanti menggunakan drone, makanya kami harus tahu dulu titik terakhir korban bersama rekannya biar nanti mudah melakukan pencarian udara," ungkap Agus yang akan jadi pilot drone pencari Kifen ini.