Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anjing liar di Bukit Pantai Seger, KEK Mandalika. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Organisasi nonprofit yang fokus dalam menyelematkan anjing liar, ON-SITE Studio dan Shelter for Lombok Dogs mengajak masyarakat untuk peduli dan sadar mengenai seriusnya permasalahan overpopulasi anjing liar di Lombok. Melalui kampanye #StotoSave, mereka mengajak masyarakat ikut andil dalam upaya mensterilisasi 100 anjing per bulan untuk menekan angka kelahiran anjing liar di Lombok.

Kementrian Kesehatan RI menyebut, virus rabies kembali menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Kementerian kesehatan resmi mengumumkan bahwa terdapat 11 kasus kematian yang diakibatkan oleh rabies. Di mana, 95 persen kasus rabies disebabkan oleh gigitan anjing. Permasalahan kasus rabies merupakan salah satu buntut dari dampak overpopulasi anjing liar yang tidak mendapatkan vaksin dan hidup dalam lingkup yang tidak sehat.

1. Inisiasi kampanye #StoptoSave

Pixabay.com/Nel_Botha-NZ

Selain ancaman virus rabies, dampak dari overpopulasi anjing liar juga membuat keseimbangan ekosistem terutama jaring-jaring atau rantai makanan di alam yang akan terganggu karena jumlah populasi predator dan mangsa yang tidak seimbang. Lombok sebagai daerah dengan populasi anjing liar terbanyak di Indonesia menjadi salah satu fokus dalam permasalahan ini.

ON-SITE STUDIO bersama Shelter for Lombok Dogs menginisiasi kampanye bertajuk #StoptoSave. Kampanye #StoptoSave bertujuan untuk menyebarkan kepedulian dan kesadaran masyarakat luas mengenai seriusnya permasalahan overpopulasi anjing liar di Lombok.

"Harapannya, melalui kampanye #StoptoSave, masyarakat lebih peduli dan bisa ikut andil dalam upaya untuk bisa mensterilisasi 100 anjing per bulan untuk menekan angka kelahiran anjing liar di Lombok. Berharap jangka panjang dari kampanye ini bisa menggerakan pemerintah agar mengambil tindakan untuk menangani permasalahan ini," kata Owner Shelter for Lombok Dogs, Jourena Juliet dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (22/8/2023).

2. Sterilisasi anjing liar disetop karena kekurangan dana

Editorial Team

Tonton lebih seru di