Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

OJK NTB Minta Semua Korban Investasi Bodong FEC Melapor

Pelatihan guru jago digital yang digelar BPSDM NTB untuk memberikan pemahaman supaya tidak tertipu investasi bodong. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta semua korban investasi bodong Future E-Commerce (FEC) melapor ke kepolisian. Jumlah korban penipuan investasi diperkirakan mencapai 80 ribu orang. 

Namun, OJK NTB masih melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pasti warga NTB yang menjadi korban investasi FEC. "Kami masih mendata jumlah korban. Tapi kalau gak salah sekitar 80 ribu orang. Itu kami dapat dari info-info sementara," kata Kepala OJK NTB Rico Rinaldy dikonfirmasi di Mataram belum lama ini.

1. Korban ASN dan guru

Kepala OJK NTB Rico Rinaldy. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Rico mengatakan, mayoritas korban investasi ini adalah aparatur sipil negara (ASN) dan guru. Mereka pun melaporkan kasusnya ke kepolisian dan OJK NTB. 

Jika ada laporan yang masuk ke OJK NTB maka akan diteruskan ke kepolisian.
"Sepertinya tak semua korban mau melapor, kami bingung juga. Tentunya semakin banyak yang melaporkan semakin cepat kita proses ke kepolisian," terangnya.

Rico menambahkan, pola investasi bodong seperti FEC merupakan kasus yang terulang. Sebelumnya, banyak juga korban investasi bodong HIPO dan Lucky Best Coin (LBC) di NTB. Ia menyebut sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebenarnya sudah dilakukan.

Namun masyarakat masih terpengaruh dengan investasi ilegal tersebut. Apalagi ada tokoh-tokoh yang dimanfaatkan untuk menggaet peminat. "Model investasi bodong itu salah satunya memanfaatkan orang-orang yang bisa mempengaruhi orang lain. Selain menjanjikan keuntungan yang tidak ada kerugiannya," katanya.

2. Gebyar guru jago digital

unsplash.com/Marvin Meyer

Terpisah, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) NTB Ashari mengatakan, pihaknya memberikan pelatihan kepada guru agar melek digital. Sebanyak 250 guru diberikan pelatihan melalui Program Gebyar Guru Jago Digital.

Pelatihan ini dilakukan karena banyak guru yang menjadi korban pinjaman online (pinjol) dan investasi ilegal. Selain itu, banyak siswa yang kecanduan game online dan transaksi bermasalah.

"Tujuannya memberikan pemahaman kepada guru dan siswa perihal penyalahgunaan investasi bodong dan judi online. Lewat gebyar jago digital, harapannya seluruh masyarakat paham judi online dan investasi bodong," kata Ashari.

3. Kuasai dunia digital

Gubernur NTB Zulkieflimansyah (Dok. Diskominfotik NTB)

Sementara, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan ASN dan guru harus menguasai dunia digital tetapi jangan melupakan dunia nyata. ASN dan guru harus punya keahlian mendasar terkait dunia digital.

Menurutnya, digitalisasi akan memangsa orang-orang yang lambat beradaptasi dengan perkembangan zaman. "Terlibat dalam dunia digital tak boleh melupakan dunia nyata. Kita harus menguasai dunia digital tapi jangan lupa dunia nyata," ujarnya.

Gubernur prihatin terkait banyaknya masyarakat yang tertipu investasi bodong FEC. Beruntung, OJK melalui Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PAKI) bertindak cepat dengan menutup izin usaha bisnis tersebut. Sehingga dapat mencegah jumlah korban yang semakin banyak di NTB.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
Muhammad Nasir
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us