Perlu Perhatian Klub, Suporter Sepak Bola di NTB Belum Terorganisir

PSSI NTB minta masing-masing klub bina suporter

Mataram, IDN Times - Suporter sepak bola di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan ratusan korban meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Supaya tragedi tersebut tidak terjadi di NTB, suporter berharap klub-klub sepak bola dapat memerhatikan suporternya masing-masing.

Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadi pelajaran bagi suporter klub-klub sepak bola di NTB. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi yang berkompetisi di Liga 3 Bank NTB Syariah. Mereka diharapkan agar semakin memerhatikan kelompok suporternya. Apalagi, kelompok suporter sepak bola di NTB masih banyak yang belum terorganisir.

"Klub perlu memberikan pengertian kepada suporternya supaya tidak anarkis. Fanatisme jangan dijadikan ajang anarkis kepada pihak lawan. Klub harus memberikan perhatian dan pemahaman," kata Suporter PS. Bima Sakti, Bram Abdollah saat berbincang dengan IDN Times di Mataram, Jumat (7/10/2022).

1. Meski tak terorganisir, antusiasme masyarakat cukup tinggi menonton sepak bola

Perlu Perhatian Klub, Suporter Sepak Bola di NTB Belum TerorganisirPertandingan Liga 3 Bank NTB Syariah antara Perslotim dan Mandalika FC di GOr 17 Desember, Turida Kota Mataram. (dok. PSSI NTB)

Meskipun kelompok suporter sepak bola di NTB masih banyak yang belum Terorganisir tetapi antusiasme masyarakat untuk menonton sepak bola cukup tinggi. Ia menceritakan saat pertandingan Liga 3 Bank NTB Syariah di Bima, masyarakat datang menonton menggunakan truk.

Untuk itu, kata Bram, suporter sebagai pemain ke -12 dalam sepak bola, juga perlu mendapatkan perhatian dari klub. Klub-klub sepak bola perlu memberikan edukasi dan menggelar pertemuan rutin dengan suporternya. Sehingga, insiden-insiden yang tidak diinginkan dalam pertandingan sepak bola dapat dihindari.

"Meskipun klub yang didukung kalah, harus diterima. Yang menang jangan memprovokasi yang kalah. Sehingga atmosfer sepak bola di NTB menjadi lebih baik," ujarnya.

Bram mengatakan suporter sepak bola yang ada di NTB ada yang dibentuk oleh klub. Tetapi tidak sedikit yang dibentuk oleh masyarakat. Jika mereka melihat ada klub yang bermain bagus, maka dengan sendirinya akan mendukung klub tersebut.

"Sehingga penting klub melakukan pertemuan dengan suporternya. Supaya suporter tetap tenang tidak memancing satu sama lain seperti di Kanjuruhan. Karena fanatisme yang berlebihan akan memunculkan peristiwa anarkis," ucapnya.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Kompetisi Liga 3 Bank NTB Syariah Ditunda 

2. Suporter sepak bola di NTB beda dengan Pulau Jawa

Perlu Perhatian Klub, Suporter Sepak Bola di NTB Belum TerorganisirGOr 17 Desember, Turida, Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara itu, Manajer PS Bima Sakti Abdul Muis mengatakan klub yang masuk 64 klub sepak bola Liga 3 Nasional tahun 2021 ini mempunyai kelompok suporter. Tetapi, jumlah suporternya tidak banyak. Kebanyakan suporter sepak bola di NTB dibentuk oleh masyarakat atas inisiatif sendiri.

"Kita sebagai manajemen klub PS Bima Sakti mengimbau suporter supaya jangan fanatisme berlebihan. Tetap profesional mendukung klub masing-masing," kata Muis.

Muis mengatakan suporter sepak bola di NTB cukup berbeda dengan di Pulau Jawa. Dimana, klub sepak bola di NTB baru dua klub yang masuk Liga 3 Nasional pada 2021 lalu. Yaitu, Persatuan Sepak Bola Lombok Barat (Perslobar) dan PS Bima Sakti.

Dikatakan, suporter sepak bola di liga 2 dan liga1 cukup berbeda. Suporter sepak bola di Liga 3 tidak terlalu euforia, berbeda dengan Liga 2 dan Liga 1. Meski demikian, kata Muis, pihaknya sebagai manajemen klub PS Bima Sakti tetap mengimbau suporter supaya jangan fanatik berlebihan.

"Paling banyak suporter kita ini inisiatif sendiri datang menonton tanpa kita fasilitasi," ungkapnya.

3. Manajemen klub harus membina suporter

Perlu Perhatian Klub, Suporter Sepak Bola di NTB Belum TerorganisirKetua Umum Asprov PSSI NTB Mori Hanafi (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) NTB, Mori Hanafi mengatakan pihaknya telah meminta kepada seluruh klub untuk melakukan pembinaan dan edukasi terhadap kelompok suporternya. Klub sepak bola juga diminta mempunyai media sosial sebagai salah satu media yang efektif menjalin komunikasi dengan para suporter.

Mori menyatakan klub berperan penting dalam memberikan pendewasaan kepada para suporter. Supaya mereka tidak fanatisme yang berlebihan. "Karena pertandingan sepak bola ini pada akhirnya ada yang menang dan kalah. Kita harus siap kalah. Gak boleh ketika kalah tidak siap. Sehingga apa yang terjadi di Kanjuruhan, tidak terjadi di NTB," kata Mori.

Pria yang menjabat Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTB ini, dukungan suporter di stadion ketika klub yang didukungnya bertanding, masih terkendali. Ia menyebut belum ada fanatisme berlebihan suporter sepak bola di NTB seperti yang terjadi di Pulau Jawa.

"Tapi sebelum sampai ke situ, tingkat kekeluargaan harus kita perkuat. Sampai saat ini hubungan antara pemilik klub dengan suporter di NTB cukup baik. Hal-hal yang bisa menjadi pemicu gesekan antar suporter kurang," tandas Mori.

Baca Juga: Aremania dan Bonek Lombok Kompak Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya