- Jalur Wisata Pendakian Senaru di Kabupaten Lombok Utara
- Jalur Wisata Pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara
- Jalur Wisata Pendakian Sembalun di Kabupaten Lombok Timur
- Jalur Wisata Pendakian Timbanuh di Kabupaten Lombok Timur
- Jalur Wisata Pendakian Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur
- Jalur Wisata Pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah
Telah Booking Tiket, Ratusan Pendaki Rayakan Tahun Baru di Rinjani

Mataram, IDN Times - Ratusan pendaki akan merayakan tahun baru 2026 di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal itu terlihat dari pemesanan atau booking tiket pendakian melalui aplikasi eRinjani per Jumat (36/12/2025).
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) World Class Mountaineering Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Budi Soesmardi, Sabtu (27/12/2025) menyebutkan ada ratusan pendaki yang sudah booking tiket pendakian pada tanggal 30 dan 31 Desember 2025. Durasi pendakian Gunung Rinjani selama empat hari tiga malam.
1. Pendaki yang sudah booking tiket dari tiga jalur pendakian favorit

Budi menyebutkan jumlah pendaki yang sudah booking tiket pada tanggal 30 dan 31 Desember 2025 dari tiga jalur pendakian favorit, yaitu Sembalun, Senaru dan Toren. Pada 30 Desember, sebanyak 84 pendaki telah melakukan booking tiket, sedangkan pada 31 Desember sebanyak 108 pendaki.
Dia juga menyebutkan pada 26 Desember 2025, sebanyak 268 pendaki dari tiga jalur pendakian favorit tersebut. Kemudian pada Sabtu (27/12/2025) sebanyak 173 pendaki dan Minggu (28/12/2025) sebanyak 83 pendaki. Sementara pada Senin (29/12/2025), sebanyak 84 pendaki yang telah booking tiket.
2. Pemesanan tiket pendakian paling lambat 28 Desember 2025

Pemesanan atau booking tiket pendakian pada aplikasi eRinjani paling lambat 28 Desember 2025 pukul 23.59 WITA. Aktivitas check in pendakian terakhir di Gunung Rinjani pada 31 Desember 2025. Sedangkan check out terakhir pada 3 Januari 2026.
Mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2026, pendakian Gunung Rinjani ditutup. Penutupan aktivitas seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani mengantisipasi cuaca ekstrem bencana hidrometeorologi serta pemulihan ekosistem di kawasan TNGR.
Penutupan pendakian berdasarkan pengumuman BTNGR dengan Nomor : PG.8/T.39/TU/KSA.04.01/B/12/2025, perihal Penutupan Destinasi Wisata Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani, tanggal 22 Desember.
Penutupan semua jalur pendakian Gunung Rinjani selama tiga bulan itu menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: 7 tahun 2025 tentang Tindakan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Banjir dan Tanah longsor.
Kemudian memorandum Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor: M.126/KSDAE/PJL/KSA.04/B/12/2025 tanggal 10 Desember 2025 tentang Peningkatan Kewaspadaan Penyelenggaraan Wisata Alam Lingkup Ditjen KSDAE.
Serta dalam rangka pemulihan ekosistem di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dan memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Klas I NTB. Bahwa sedang terjadi masa peralihan menuju musim hujan 2025/2026 serta adanya bibit siklon tropis 93S, sehingga perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi.
Ada enam jalur pendakian Gunung Rinjani yang ditutup mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2026. Enam jalur pendakian itu, antara lain:
3. Puluhan ribu wisatawan mendaki Gunung Rinjani hingga Oktober 2025

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mencatat angka kunjungan wisatawan periode Januari hingga Oktober 2025 sebanyak 116.030 orang. Terdiri dari 72.528 kunjungan pada destinasi wisata pendakian dan 43.502 kunjungan di destinasi wisata non pendakian.
Dari total 72.528 kunjungan pada destinasi wisata pendakian, terdiri dari 39.898 wisatawan mancanegara dan 32.630 wisatawan nusantara. Pada bulan April, wisatawan mancanegara yang mendaki Gunung Rinjani sebanyak 5.160 orang, Mei sebanyak 6.798 orang, Juni sebanyak 6.801 orang, Juli sebanyak 4.024 orang, Agustus sebanyak 5.776 orang, September sebanyak 6.226 dan Oktober sebanyak 5.104 orang.
Sedangkan wisatawan nusantara yang mendaki Gunung Rinjani pada April sebanyak 5.909 orang, Mei sebanyak 5.612 orang, Juni sebanyak 6.243 orang, Juli sebanyak 5.692 orang, Agustus sebanyak 3.734 orang, September sebanyak 3.319 orang dan Oktober sebanyak 2.130 orang.
Sementara, 43.502 kunjungan di destinasi wisata non pendakian terdiri dari 384 wisatawan mancanegara dan 43.118 wisatawan nusantara. Pada Januari, wisatawan nusantara yang melakukan aktivitas non pendakian di Gunung Rinjani sebanyak 5.584 orang, Februari sebanyak 2.488 orang.
Selanjutnya pada Maret sebanyak 119 orang, April sebanyak 9.414 orang, Mei sebanyak 4.285 orang, Juni sebanyak 5.969 orang, Juli sebanyak 5.945 orang, Agustus sebanyak 4.141 orang, September sebanyak 3.008 orang dan Oktober sebanyak 2.165 orang.


















