Meski Turun, Harga Tiket Pesawat Bali - Lombok Dinilai Masih Mahal 

Bali menjadi pintu masuk wisatawan ke NTB

Mataram, IDN Times - Mahalnya harga tiket pesawat rute Bali - Lombok masih menjadi isu yang diperbincangkan pelaku pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun harga tiket pesawat Bali - Lombok mulai turun dari Rp1,2 juta menjadi Rp900 ribuan, tetapi pelaku pariwisata menilai harganya masih mahal.

Pasalnya, harga tiket pesawat Bali - Lombok masih lebih tinggi dibandingkan rute Jakarta - Lombok yang bisa didapat dengan harga Rp700 ribuan. "Harga tiket pesawat Bali - Lombok masih relatif mahal. Bayangkan kalau Jakarta - Lombok kita dapat Rp700 ribu. Kalau Bali - Lombok, per kemarin itu Rp900 ribuan," kata Ketua DPD Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Provinsi NTB Lalu Kusnawan kepada IDN Times, Selasa (31/1/2023).

1. Bali menjadi pintu masuk kedatangan wisatawan ke NTB

Meski Turun, Harga Tiket Pesawat Bali - Lombok Dinilai Masih Mahal Ketua DPD IHGMA NTB Lalu Kusnawan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kusnawan mengatakan tidak dapat dipungkiri, Bali menjadi pintu masuk wisatawan bagi wisatawan yang datang ke NTB. Apabila harga tiket pesawat Bali - Lombok dapat diturunkan lagi, maka animo wistawan baik domestik dan mancanegara akan tinggi ke NTB.

"Karena Bali tak bisa kita pungkiri sebagai supporting system pariwisata NTB. Khususnya di perhelatan besar WSBK dan MotoGP perlu kita pikirkan juga aksesibilitasnya, ini cukup penting," ujarnya.

Kusnawan menyebutkan sekitar 80 - 90 persen wisatawan mancanegara yang berkunjung ke NTB masuk lewat Bali. Sehingga, Bali tidak bisa dikesampingkan untuk supporting system pariwisata NTB.

Baca Juga: Pelaku Wisata NTB Harapkan 'Direct Flight' Korea - Lombok Terealisasi

2. Idealnya harga tiket Rp600 ribu

Meski Turun, Harga Tiket Pesawat Bali - Lombok Dinilai Masih Mahal Salah seorang wisatawan sedang check in di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ditanya harga tiket pesawat Bali - Lombok yang cukup ideal, kata Kusnawan yaitu sekitar Rp600 ribu. Tiket pesawat Bali - Lombok jangan lebih mahal dari harga tiket pesawat Jakarta - Lombok.

Ia memahami bahwa maskapai penerbangan juga membutuhkan biaya operasional untuk keberlanjutan usahanya. Untuk itu, semua pihak harus duduk bersama mencari win-win solutions.

"Banyak upaya bisa dilakukan, sama halnya menegosiasikan ini ke AirAsia. Saya dengar AirAsia juga akan membuka penerbangan domestik dari Bali - Lombok. Kita tunggu saja, itu terobosan baik yang dilakukan Pemprov NTB," kata Kusnawan.

3. Target 2 juta kunjungan wisatawan bukan hal mustahil

Meski Turun, Harga Tiket Pesawat Bali - Lombok Dinilai Masih Mahal Wisatawan mancanegara saat berkunjung di Gili Air, Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kusnawan menambahkan target kunjungan wisatawan sebanyak 2 juta tahun 2023 bukan hal yang mustahil untuk dicapai. Menurutnya, target itu bisa tercapai tergantung juga kondisi global. Apalagi, negara-negara di dunia terancam resesi akibat perang Rusia dan Ukraina.

"Yang kita harapkan makanya potensial market domestik sebagai alternatif. Karena di kondisi high season Juli - Agustus 2022 tembus 1.500 wisatawan ke Gili per hari. Kalau ngomong 2 juta sedikit, belum dari destinasi yang lain," ucapnya.

Lombok memiliki potensi yang besar dalam sektor pariwisata karena memiliki keunikan landscape yang indah. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Rahmat Adil Indrawan mengatakan untuk meningkatkan trafik penumpang ke Lombok, butuh sinergi yang kuat antara Angkasa Pura I, pengelola pariwisata dan pemerintah daerah.

Dalam jangka panjang, pihaknya mengupayakan untuk memperbanyak penerbangan internasional ke Bandara Internasional Lombok. Saat ini, baru ada dua penerbangan internasional yaitu rute Singapura - Lombok dan Kuala Lumpur - Lombok.

Sedangkan upaya jangka pendek, bagaimana mengupayakan turis yang datang dari berbagai negara melanjutkan perjalanan ke Lombok. Ia menyebut, jumlah penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali sebanyak 24 juta setahun.

"Kalau dilihat Bali dan Lombok hanya 150 km jaraknya. Harusnya kita, ada potensi untuk menarik yang di sana masuk ke sini," kata Rahmat beberapa waktu lalu.

Sebelum pandemik COVID-19, jumlah penumpang di Bandara Internasional Lombok sebanyak 3 juta orang dalam setahun. Sedangkan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali mencapai 24 juta setahun.

"Kalau Pemda bisa menarik 20 persen saja dari Bali. Maka 4,8 juta penumpang. Itu sudah sangat besar buat Lombok dengan infrastruktur hotel dan lain-lain," ujarnya.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Bali - Lombok Mahal, Maskapai Kena 'Semprit'  

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya