DPP Golkar Segera Putuskan Nama Cagub NTB yang Diusung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Ketua DPD I Partai Golkar NTB Mohan Roliskana mengungkapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar akan memutuskan calon kepala daerah yang diusung pada Pilkada serentak 2024 pada bulan Agustus mendatang.
Mohan mengatakan rekomendasi Calon Gubernur (Cagub) NTB dan Calon Bupati/Wali Kota yang diusung akan keluar secara kolektif pada bulan Agustus.
"Rekomendasi itu keluar dari DPP dan itu secara kolektif nanti keluar baik di tingkat kabupaten/kota sampai provinsi," kata Mohan dikonfirmasi di Mataram, Selasa (23/7/2024).
1. Menunggu hasil survei kedua
Wali Kota Mataram ini menjelaskan rekomendasi calon kepala daerah yang akan diusung Golkar pada Pilgub NTB dan Pilkada kabupaten/kota acuannya melihat hasil survei. Saat ini, sedang dilakukan survei kedua untuk Cagub dan Cawagub NTB yang bakal diusung Golkar pada Pilkada serentak 27 November mendatang.
"Tapi yang jelas disurvei kedua itu sudah ada gambaran (calon kepala daerah yang akan diusung), sudah ada petanya. Setelah hasil survei kedua itu final, mungkin Agustus nanti rekomendasi keluar," tambah Mohan.
Baca Juga: Ribuan Siswa Belum Dapat Sekolah, Pj Gubernur NTB Evaluasi PPDB 2024
2. Hasil survei kedua keluar pekan depan
Mohan menambahkan hasil survei kedua akan keluar pada pekan depan. Sejauh ini, ada empat kandidat yang mendapatkan surat tugas dari DPP Golkar untuk Pilgub 2024. Terdiri dari tiga kader dan satu non kader.
Tiga kader Golkar itu adalah Mohan Roliskana (Wali Kota Mataram), Indah Dhamayanti Putri (Bupati Bima) dan Suhaili FT (eks Bupati Lombok Tengah). Sedangkan satu orang nonkader adalah eks Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi.
"Sekarang sedang survei kedua. Mungkin minggu depan keluar hasil survei kedua. Hasil survei kedua itu, cukup dijadikan sebagai referensi untuk menentukan atau memutuskan calon yang diusung," jelas Mohan.
3. Linieritas dukungan di Pilkada
Mohan mengatakan hasil survei tidak menjadi satu-satunya variabel yang menentukan calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2024. Tetapi ada juga pertimbangan politis dari DPP Golkar.
Mohan juga mengatakan linieritas dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih sangat memungkinkan terjadi di Pilkada serentak 2024. Namun, hal itu tergantung dinamika politik di masing-masing daerah.
"Karena tentu ada pertimbangan-pertimbangan politik, baik dari calon maupun parpol pengusung. Mungkin memiliki perspektif berbeda dalam melihat persoalan pilkada. Tetapi harapan kita linieralitas itu karena ini juga direktif dari DPP. Supaya linieralitas bisa terjadi. Tetapi kalaupun tidak bisa, kita tidak bisa paksakan juga," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, ada tiga partai politik (parpol) besar yang belum menentukan Cagub dan Cawagub yang diusung pada Pilgub NTB 2024. Ketiga parpol itu adalah Golkar, PPP dan PKB. Golkar meraih 10 kursi di DPRD NTB berdasarkan hasil Pileg 2024. Sedangkan PPP dan PKB masing-masing 7 kursi dan 5 kursi.
Hingga saat ini, dua pasangan Cagub dan Cawagub telah mengantongi tiket untuk maju Pilgub NTB 2024. Yaitu, pasangan Iqbal-Dinda yang diusung Partai Gerindra, PAN dan PBB. Kemudian pasangan Zul-Uhel yang diusung PKS, Hanura, Nasdem dan Demokrat.
Sedangkan pasangan Cagub dan Cawagub NTB Sitti Rohmi Djalilah - W. Musyafirin alias Rohmi-Firin belum cukup dukungan parpol pengusung. Pasangan Rohmi-Firin baru mengantongi dukungan dari Partai Perindo dan PDIP.
Begitu juga pasangan Lalu Gita Ariadi - Sukiman Azmy alias Gasman belum mendapat dukungan yang cukup dari parpol untuk maju Pilgub NTB 2024. Eks Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menjadi salah satu kandidat yang mendapatkan penugasan dari DPP Partai Golkar.
Baca Juga: Terancam Gagal Maju Pilgub 2024, Begini Respons Eks Pj Gubernur NTB