Cuaca Panas Menyengat, NTB Dilanda Paparan Sinar UV Ekstrem

BMKG jelaskan penyebabnya

Mataram, IDN Times - Dalam beberapa hari terakhir, cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup panas dan menyengat di siang hari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok menyatakan NTB sedang dilanda paparan sinar ultraviolet (UV) ekstrem.

"BMKG merilis beberapa wilayah yang berpotensi terdampak fenomena sinar UV ekstrem di Indonesia. NTB menjadi salah satu wilayah yang terjadi fenomena UV ekstrem pada rentang pukul 11.00 hingga 13.00 WITA," terang Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok M. Andre Jersey dikonfirmasi IDN Times, Jumat (29/9/2023).

1. Penyebab adanya fenomena UV ekstrem

Cuaca Panas Menyengat, NTB Dilanda Paparan Sinar UV EkstremVisualisasi indeks sinar UV di Indonesia (dok. bmkg.go.id)

Andre menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan adanya fenomena paparan sinar UV ekstrem yang melanda NTB. Pertama, sudut datang sinar matahari, semakin tegak akan semakin banyak mengandung sinar ultraviolet.

Kedua, posisi lintang tempat, semakin ke kutub sinar ultraviolet akan semakin kecil. Ketiga, tutupan awan, semakin banyak awan sinar ultraviolet yang sampai akan semakin kecil.

Keempat, ketinggian, semakin tinggi suatu tempat maka sinar ultraviolet yang diterima akan semakin besar. Kelima, lapisan ozon, semakin banyak ozon di lapisan atas maka semakin baik menyaring sinar ultraviolet.

"Keenam, pemantulan pada permukaan bumi. Semakin dapat memantulkan cahaya, maka semakin sedikit sinar ultraviolet yang ada di permukaan bumi," jelasnya.

Baca Juga: Maskapai Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat MotoGP 2023 di Mandalika

2. Lima kategori indeks UV

Cuaca Panas Menyengat, NTB Dilanda Paparan Sinar UV Ekstremilustrasi terpapar sinar UV (pexels.com/Rachel Claire)

Dilansir dari laman BMKG, terdapat lima kategori pola harian indeks UV yaitu 0-2 (Low), 3-5 (Moderate), 6-7 (High), 8-10 (Very high), dan 11 ke atas (Extreme).

Untuk kategori low, risiko bahayanya rendah. Masyarakat disarankan mengenakan kacamata hitam pada hari yang cerah. Selain itu, gunakan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ bagi kulit sensitif. Permukaan yang cerah seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

Kemudian kategori mode rate, risiko bahayanya sedang. Tingkat bahaya sedang bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung. Masyarakat disarankan tetap di tempat teduh pada saat matahari terik di siang hari. Selain itu, mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.

Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat. Permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

Selanjutnya, kategori high, risiko bahayanya tinggi. Tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan pelindung untuk menghindari kerusakan mata dan kulit. Masyarakat disarankan mengurangi waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.

Kemudian tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari. Mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan. Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.

Kategori very high, risiko bahayanya sangat tinggi. Tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata dapat rusak rusak dan terbakar dengan cepat. Masyarakat disarankan meminimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.

Kemudian tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari. Mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan. Selain itu, oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.

3. Hal yang perlu dilakukan untuk indeks UV kategori ekstrem

Cuaca Panas Menyengat, NTB Dilanda Paparan Sinar UV Ekstrempenggunaan tabir surya di wajah (unsplash.com/National Cancer Institute)

Sedangkan untuk kategori ekstrem, tingkat bahaya ekstrem bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan semua tindakan pencegahan karena kulit dan mata dapat rusak dan terbakar dalam hitungan menit. Disarankan menghindari paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.

Kemudian tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari. Selain itu, mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.

Mengoleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat. Permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV

Baca Juga: Jadwal Kapal Rute Lombok - Banyuwangi pada 29 - 30 September 2023

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya