Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sidang Paripurna MSA PTN-BH 2024 di Kawasan Wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB, Sabtu (10/8/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Ratusan delegasi Majelis Senat Akademik (MSA) dari 21 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) berkumpul di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membahas arah dan strategi penelitian di Indonesia.

Wakil Ketua MSA PTN-BH Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia menyoroti bahwa dana riset di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara lain. Saat ini, dana riset hanya mencapai 0,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Kita berharap semoga anggaran ini bisa meningkat. Jika mencapai satu persen saja, itu sudah cukup baik. Sementara negara-negara lain sudah mengalokasikan hingga 3,7 persen, bahkan ada yang sampai 4 persen," ungkapnya setelah Sidang Paripurna MSA PTN-BH 2024 di Kawasan Wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB, Sabtu (10/8/2024).

1. Kembangkan penelitian sesuai arah pembangunan nasional

Wakil Ketua MSA PTN-BH Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Ganjar, strategi penelitian di Indonesia saat ini masih acak dan perlu diarahkan sesuai dengan rencana pembangunan nasional untuk mencapai Indonesia Emas 2050. Penelitian harus difokuskan pada kebutuhan yang akan membawa Indonesia menuju visi tersebut.

"Jangan sampai kita melakukan penelitian yang tidak berkaitan dengan rencana pembangunan nasional Indonesia Emas. Penelitian harus dikembangkan berdasarkan arah masa depan dan kekhasan wilayah, dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Terkait dengan hasil penelitian yang tidak dimanfaatkan oleh pemerintah, Ganjar menilai hal itu bisa jadi disebabkan oleh ketidakrelevanan penelitian dengan kebutuhan pemerintah. Banyak penelitian yang lebih difokuskan untuk memenuhi kriteria akademik, seperti penerbitan jurnal, daripada penerapan praktis.

"Jurnalnya terbit, tapi manfaatnya apa? Oleh karena itu, penelitian harus memiliki aspek ilmiah dan pengembangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat," tegasnya.

Ketua MSA PTN-BH, Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc. Ph.D. IPU, menambahkan bahwa delegasi yang hadir berasal dari 21 PTN-BH di Indonesia. Pertemuan ini bertujuan untuk berdiskusi dan mencari solusi atas tantangan-tantangan yang ada dalam perkembangan pendidikan dan penelitian ke depan.

"Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan kemajuan peradaban manusia secara umum. Hasil dari diskusi ini akan dibawa pulang oleh setiap delegasi ke kampus masing-masing untuk diimplementasikan," jelas Edy.

2. Menjaga kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi

Sidang Paripurna MSA PTN-BH 2024 di Kawasan Wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB, Sabtu (10/8/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ketua Senat Akademik Universitas Terbuka, Prof. Dr. Chanif Nurcholis, menyebutkan bahwa jumlah delegasi dari 21 PTN-BH yang hadir adalah 173 orang, dengan rata-rata setiap PTN-BH mengirim delapan orang delegasi.

"Esensi pertemuan ini adalah menjaga agar kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi terus meningkat. Itulah yang menjadi fokus MSA PTN-BH," katanya.

Chanif menambahkan bahwa tema pertemuan kali ini adalah arah dan strategi penelitian di Indonesia. Pemerintah telah membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengarahkan pembangunan masa depan.

"Kita berusaha untuk mengoordinasikan agar kekuatan riset dapat mengarah pada kemakmuran masyarakat," terangnya.

3. Peningkatan kualitas SDM menyongsong Indonesia Emas

Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat, M.Bus. Ph.D. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara itu, Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat, M.Bus. Ph.D., menjelaskan bahwa Universitas Terbuka dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan Sidang Paripurna MSA PTN-BH 2024. Acara ini menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan guna menjaga marwah akademik PTN-BH.

"Bukan hanya prosesnya yang berkualitas, tetapi juga hasilnya diharapkan semakin baik. Kami yakin bahwa untuk meraih keberhasilan di masa depan dan mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM menyongsong Indonesia Emas, kerja sama dengan pihak lain sangat penting," ujarnya.

Keberadaan PTN-BH di masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Peran perguruan tinggi dalam mengakselerasi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perlu didukung dengan peningkatan mutu akademik di masing-masing PTN-BH.

Semua anggota PTN-BH diharapkan dapat bekerja sama untuk merumuskan nilai bersama dalam rangka meningkatkan kualitas dan pengakuan internasional serta strategi kualitas akademik terkait pembentukan karakter SDM bangsa.

Tahun ini, Universitas Terbuka mendapat kehormatan sebagai tuan rumah penyelenggara Sidang Paripurna MSA PTN-BH 2024. Acara ini sangat relevan untuk menghadapi tantangan dalam pendidikan tinggi.

Tujuan yang akan dicapai adalah peningkatan kapasitas penelitian, melalui penguatan kelembagaan, peningkatan anggaran, serta pengembangan SDM berkualitas dan berkelas dunia.

Delegasi utama acara Sidang Paripurna MSA PTN-BH 2024 adalah para Ketua Senat dari 21 PTN-BH di Indonesia, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, IPB University, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sebelas Maret, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Terbuka (host), Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Syiah Kuala.

Harapannya, Sidang Paripurna MSA PTN-BH 2024 ini dapat meningkatkan kualitas layanan dan pembelajaran di setiap PTN-BH, sehingga semakin dikenal oleh masyarakat, baik secara nasional maupun internasional.

Editorial Team