Tukang Parkir Stadion Praga Ditemukan Meninggal di Rumahnya

Ditemukan tergeletak di lantai

Sumbawa, IDN Times  – Tim identifikasi Sat Reskrim dari Polres Sumbawa melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di sebuah rumah di Jalan Osap Sio Kampung Irian, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa.

Lokasi tersebut merupakan tempat penemuan mayat tukang parkir Stadion Pragas, bernama Supriadi atau biasa disapa Om Predi (56) warga Kampung Mande, Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, Minggu (09/01/2022).

1. Ditemukan tergeletak di lantai

Tukang Parkir Stadion Praga Ditemukan Meninggal di Rumahnya(Ilustrasi orang meninggal) IDN Times/Mia Amalia

Kasi Humas Polres Sumbawa, AKP Sumardi mengataan bahwa peristiwa ini pertama kali diketahui oleh saksi atas nama Andreas. Saat itu, sekitar pukul 12.30 wita,  saksi hendak mematikan lampu dan mengambil charger di dalam rumah tersebut.

Saat memasuki rumah, saksi melihat korban tegeletak dalam posisi miring dengan mulut mengeluarkan darah. Korban diketahui sudah meninggal dunia. Melihat kondisi itu, saksi memberitahukan kepada pemilik rumah yang merupakan keluarga dari saksi.

2. Polisi mendatangi lokasi penemuan mayat

Tukang Parkir Stadion Praga Ditemukan Meninggal di RumahnyaIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Mendapatkan informasi tersebut, anggota piket dan patroli Polres Sumbawa bersama tim dari Puskesmas Unit I mendatangi TKP. Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSUD Sumbawa menggunakan ambulance.

Terhadap peristaiwa ini, tim kepolisian sudah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), serta mengambil keterangan saksi-saksi.

“menurut keterangan anak almarhum bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat sakit - sakitan yaitu kencing manis dan kolesterol,” tukasnya.

Baca Juga: Macam-macam Dialeg Bahasa Sumbawa

3. Keluarga menolak autopsi

Tukang Parkir Stadion Praga Ditemukan Meninggal di RumahnyaIlustrasi warga meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Saat ini, jenazah almaruhum sudah disemayamkan di rumah duka. Keluarga korban menolak untuk autopsi dan menerima peristiwa ini sebagai musibah menimpah keluarga mereka.

“Keluarga korban sudah menerima itu sebagai takdir dan musibah. Sehingga mereka menolak untuk dilakukan autopsi,” ujarnya.

Baca Juga: Pengedar Sabu Dibekuk setelah Kabur ke Sumbawa dan Kalimantan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya