Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kampanye di NTB, TPN Ganjar-Mahfud Beberkan Jurus Entaskan Kemiskinan

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, TGB M. Zainul Majdi. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, TGB M. Zainul Majdi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD membeberkan jurus jitu mengentaskan kemiskinan apabila terpilih pada Pilpres 2024. Wakil Ketua TPN M Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) menyebutkan, ada 21 program unggulan di mana salah satunya, satu keluarga miskin, satu sarjana, dan pemberian insentif sebesar Rp1 juta per bulan kepada guru ngaji atau guru agama.

Berdasarkan hasil riset, kata TGB, salah satu yang bisa mengentaskan kemiskinan dalam suatu keluarga apabila ada anggota keluarga yang memiliki pendidikan tinggi. Dia akan menjadi lokomotif yang akan menarik keluarganya keluar dari kemiskinan.

"Karena itu salah satu program Ganjar-Mahfud adalah satu keluarga miskin satu sarjana. Untuk bisa menjadi lokomotif bagi keluarganya melepaskan diri dari kemiskinan," kata TGB usai deklarasi relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) NTB di Mataram, Senin (25/12/2023).

1. Insentif Rp1 juta per bulan untuk guru ngaji

ilustrasi guru dan murid membaca buku (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi guru dan murid membaca buku (pexels.com/Gustavo Fring)

Gubernur NTB periode 2008-2018 ini menjelaskan ,jika diperhatikan 21 program unggulan Ganjar-Mahfud, banyak yang menyasar kaum dhuafa atau kelompok-kelompok termarjinalkan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak boleh hanya gross demestic product (GDP) atau produk domestik bruto saja.

"Misalnya GDP kita meningkat tapi ternyata kesenjangan juga meningkat. Kita tak mau seperti itu. Kita ingin pertumbuhan yang merata dan berkeadilan," ujarnya.

Oleh karena itu, kebijakan yang afirmatif kepada kelompok-kelompok yang selama ini termarjinalkan harus ada. Dalam 21 program unggulan Ganjar-Mahfud, ada insentif kepada guru ngaji dan guru agama lain. Pihaknya mendata, sekitar 928 ribu guru ngaji akan diberikan insentif Rp1 juta per bulan.

Dalam satu tahun, kata TGB, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp12 triliun atau 0,4 persen dari total APBN. Sehingga program ini sangat memungkinkan dilaksanakan apabila Ganjar-Mahfud terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024.

"Mereka ini orang-orang yang mencerdaskan bangsa tapi selama ini tak pernah diperhatikan. Ada yang dapat insentif per bulan Rp75 ribu. Padahal mereka setiap hari mendidik anak bangsa. Ini dilihat oleh pasangan Ganjar-Mahfud adalah keadaan yang tidak boleh dibiarkan," ucap TGB.

2. Internet gratis bagi anak muda

ilustrasi kecanduan menggunakan internet (unsplash.com/ROBIN WORRALL)
ilustrasi kecanduan menggunakan internet (unsplash.com/ROBIN WORRALL)

Selain itu, kata TGB, Ganjar-Mahfud juga akan menyediakan internet yang merata dan gratis bagi anak muda. Saat ini, akses internet di Indonesia belum merata. Kalaupun ada tetapi mengaksesnya butuh biaya yang relatif besar.

"Karena itu salah satu program Ganjar-Mahfud adalah internet yang merata, gratis untuk semua. Sehingga lapangannya rata, semua bisa bersaing dengan setara. Itu juga menjadi bagian mewadahi aktivitas digital ke depan akan dibuka akses internet cepat, gratis dan merata untuk semua," tambahnya.

3. Optimis Ganjar-Mahfud menang di NTB

Deklarasi Relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) NTB di Mataram, Senin (25/12/2023). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Deklarasi Relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) NTB di Mataram, Senin (25/12/2023). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini mengaku optimis pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud memenangkan kontestasi di NTB. Ia menyatakan pasangan Ganjar-Mahfud bisa bersaing dengan dua pasangan lainnya.

"Kita bisa setara dengan yang lain dan bisa memenangkan kontestasi. Meski tidak mudah tapi bukan suatu yang mustahi," ucapnya.

Seiring dengan bejalannya waktu, kata TGB, semakin tersosialisasi pasangan Ganjar - Mahfud selalu berbanding lurus dengan elektabilitas. Dari hasil survei internal maupun beberapa survei lain terkonfirmasi bahwa semakin tinggi popularitas Mahfud, semakin tinggi elektabilitasnya.

"Kalau misalnya 10 yang kenal, 9 milih beliau. Karena tidak semua tokoh semakin dikenal semakin dipilih. Ada juga yang dikenal tapi keterpilihannya tidak meningkat," tandas TGB.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
Muhammad Nasir
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us