Mobil Jatuh ke Jurang dan Terbakar, Penjual BBM Eceran di Dompu Tewas

Empat anaknya kini yatim piatu

Dompu, IDN Times - Nasib mengenaskan menimpa ASN Dinas Perhubungan, M Saleh dan istrinya Jabaidah, Jumat (30/9/2022). Pasutri asal Desa Doromelo ini tewas terbakar bersama mobilnya usai terjatuh dari jurang, tepatnya di tanjakan Desa Songgaja, Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kapolsek Kempo Iptu Juharis mengatakan, awalnya korban mengendarai mobil pick up dari arah Kecamatan Kempo menuju kawasan Calabai. Dalam mobil memuat puluhan tabung LPG, bensin dan belasan jerigen solar, diduga hendak dipasarkan ke wilayah Calabai.

1. Jatuh ke jurang dengan kedalaman 100 meter

Mobil Jatuh ke Jurang dan Terbakar, Penjual BBM Eceran di Dompu TewasIlustrasi jurang (instagram.com/travelapak.id)

Dalam perjalanan, tepat di tanjakan Desa Songgajah Kecamatan Kempo, tiba-tiba rem mobil blong dan hilang kendali. Hingga akhirnya mobil yang mereka kendarai terjun bebas di jurang sekitar 100 meter dari badan jalan.

"Sesaat setelah terjatuh, mobil mereka terbakar dan meledak. Karena muatannya tadi banyak BBM, sehingga mudah terbakar," terang dia.

Baca Juga: Dua Tersangka Korupsi Bansos di Bima Ajukan Penangguhan Penahanan

2. Jasad korban ditemukan hangus terbakar

Mobil Jatuh ke Jurang dan Terbakar, Penjual BBM Eceran di Dompu TewasIlustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengendara dan personel Polsek Kempo yang melihat kejadian tersebut tidak bisa berbuat banyak. Mereka baru berani turun di jurang, setelah api terlihat padam atau sekitar 40 menit setelah kejadian.

"Korban ditemukan sudah terbakar mengenaskan sekitar mobil miliknya. Lalu jasad keduanya dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan," ungkap dia.

3. Korban meninggalkan empat orang anak

Mobil Jatuh ke Jurang dan Terbakar, Penjual BBM Eceran di Dompu TewasIlustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Dari keterangan keluarga, Pasutri ini sehari-hari jualan keliling BBM eceran di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Dompu. Mulai dari Kecamatan Kempo,  Manggelawa, Pekat dan sejumlah wilayah pedalaman lainnya.

Almarhum meninggalkan empat orang anak. Masing-masing tiga orang perempuan dan satu orang laki-laki. Sementara bagi keluarga yang ditinggalkan, dengan lapang dada menerima kejadian dan menganggap sebagai musibah.

Baca Juga: Bangun Klinik, Oknum Dokter di Bima Diduga Tipu Temannya Rp175 Juta

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya