Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Pesan Tokoh Agama di NTT bagi Aparat dan Pelaku Aksi Demo

Massa membakar pos polisi di Medan, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Massa membakar pos polisi di Medan, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Intinya sih...
  • Ketua MUI NTT meminta elit DPR bertanggung jawab atas situasi, menahan diri, dan merespon masyarakat sebagai kekuatan tertinggal di negara republik.
  • Presiden Prabowo diminta ambil langkah cepat dan turun langsung untuk menyikapi tuntutan massa aksi, karena elite dinilai belum menggunakan nurani mereka.
  • Ketua Sinode GMIT mengimbau aparat keamanan mengawal suara masyarakat dengan baik, agar tidak terjadi tindakan anarkis yang merugikan masyarakat sendiri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Pada pemuka agama di Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung aspirasi yang disampaikan masyarakat terhadap kondisi yang terjadi di Indonesia. Mereka juga meminta para aparat keamanan dapat bertindak bijak saat mengawal demonstrasi yang terjadi beruntun ini.

Masyarakat juga diminta untuk menjaga keutuhan bangsa, tidak terprovokasi dan terpecah belah oleh hasutan yang merugikan NTT.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT, Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang (Sekjen KAK).

1. Elite DPR harus tanggung jawab

Ketua MUI NTT, H. Muhamad S. Wongso.
Ketua MUI NTT, H. Muhamad S. Wongso. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Ketua MUI NTT, H. Muhammad S. Wongso, ingin para polisi yang mengawal jalannya demonstrasi dapat menahan diri. "Tahan diri itu awal kebersamaan, mulanya segala sesuatu dapat teratasi, sehingga anarkis itu tidak akan terjadi," tukasnya.

Di lain sisi, pesan utamanya kepada para elite di DPR RI agar segera menanggapi situasi ini secara langsung dan bertanggungjawab.

"Kalau ada oknum-oknum tertentu di pihak legislatif ini, terkesan arogansi, itu tidak bagus. Kekuasaan itu ada di masyarakat, itu yang harusnya mereka dijaga," kata dia saat ditemui di rumahnya, Minggu (31/8/2025).

Para elite harusnya berbesar hati, kata dia, dan menemui masyarakat sebagai kekuatan tertinggal di negara republik ini.

2. Presiden harus ambil langkah

Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Presiden Prabowo diharapkannya dapat mengambil langkah cepat dan menyikapi tuntutan massa aksi.

"Presiden Prabowo harus turun langsung dan ambil langkah. Kalau beliau sudah turun langsung dan ambil langkah, saya kira persoalan ini tidak akan serumit sekarang," tekannya.

Para elite dinilainya belum mengunakan nurani mereka saat masyarakat sangat kesulitan dalam hal ekonomi, pajak naik. DPR dilihatnya tidak senasib dengan masyarakat.

"Kalau tidak dimulai dengan nurani maka yang mereka kejar syahwat kekuasaan, keserakahan," kata dia.

Ia sebelumnya meminta para elite membuka ruang dengan masyarakat. Menurutnya, tindakan ekstrem muncul karena ruang tersebut tidak dibuka.

3. Tidak saling anarkis

Sekjen KAK, RD Erick Fkun.
Sekjen KAK, RD Erick Fkun, saat ditemui di ruang kerjanya. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel B. Pandie, secara terpisah mengimbau agar aparat kemanan mengawal suara-suara yang disampaikan masyarakat dengan baik. Ia tidak ingin ada sikap atau keputusan yang salah yang dapat memperkeruh kondusifitas.

"Tidak juga menciptakan suasana yang kemudian dapat dijadikan alasan atau juga mempercepat proses-proses yang berujung pada tindakan anarkis," tegasnya saat dihubungi dari Kupang.

Sebelumnya ia menyebut suara-suara kebenaran dari masyarakat tidak diikuti dengan pengrusakan, pembakaran, karena akan merugikan masyarakat sendiri.

"Mari kita punya pikiran yang jernih, hati yang jernih, untuk merawat kebhinekaan," tandasnya.

Sementara Sekjen KAK, RD Erick Fkun, Pr, saat ditemui pagi itu ingin kepolisian dapat mengawal secara proporsional. Pihak-pihak terkait pun diminta untuk secara profesional menyikapi demonstrasi masyarakat. Di lain sisi ia mengimbau masyarakat tak terprovokasi dan bertindak anarkis yang merugikan sesama warga masyarakat.

"Untuk itu kami sekali lagi mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi, bertindak anarkis, dan lain sebagainya yang bisa memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News NTB

See More

Raup Rp1,8 miliar, Penjual BBM Ilegal di Labuan Bajo Ditangkap

03 Sep 2025, 15:03 WIBNews