Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hujan Abu Gunung Lewotobi, 4 Ibu Menyusui dan Bayinya Mengungsi Tengah Malam

Proses evakuasi ibu menyusui dan bayinya di Sikka pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. (Dok Polres Sikka)
Intinya sih...
  • 20 warga dievakuasi, termasuk 4 ibu menyusui dan 4 bayi mereka.
  • Ada warga yang menolak evakuasi karena harus menjaga ternak atau khawatir meninggalkan harta benda.
  • Bupati Sikka menerbitkan imbauan kepada warganya untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker serta kacamata pelindung.

Kupang, IDN Times - Sebaran abu Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pasca-erupsi hebat sejak Selasa sore (17/6/2025) membuat warga di Kabupaten Sikka terpaksa mengungsi pada tengah malam.

Evakuasi tengah malam menuju dini hari karena hujan abu bercampur pasir dan kerikil sehingga membahayakan kesehatan warga. Terutama ibu hamil dan menyusui, anak-anak hingga lansia.

Proses evakuasi ini dibantu oleh Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka dan petugas Polsek Waigete sejak pukul 23.00 WITA.

1. Jalani pemeriksaan kesehatan

Proses evakuasi ibu menyusui dan bayinya pasca erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki. (Dok Polres Sikka)

Pada malam itu ada 20 warga yang dievakuasi antara lain 8 orang dewasa termasuk 4 ibu menyusui serta 4 bayi mereka yang berusia 3–11 bulan. Kemudian ada 1 balita usia 2,5 tahun, 5 anak-anak usia 7–16 tahun, serta 2 orang lansia.

Evakuasi ini menggunakan 2 mobil BPBD Sikka, sebuah mobil patroli Polsek Waigete dan satu mobil ambulans.

Warga terlebih dahulu diperiksa kesehatan di Puskesmas Boganatar kemudian dipindah ke Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di Kota Maumere. Pemindahan pukul 23.20 WITA ini terkait ketersediaan fasilitas kesehatan dan pelayanan lanjutan yang lebih memadai.

“Hasil pemantauan menunjukkan bahwa abu vulkanik telah menyelimuti sedikitnya lima desa di wilayah ini. Gelombang pengungsi dari Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, mulai berdatangan dan sebagian besar ditampung di Desa Hikong dan Desa Kringa,” jelas Aipda Maleakhi Missa.

2. Ada warga pilih jaga ternak

Proses evakuasi di Sikka pasca erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki. (Dok Polres Sikka)

Kepala BPBD Kabupaten Sikka, Putu Bota, dalam keterangannya mengatakan ada warga di Desa Kringa dan Desa Hikong yang masih bertahan di kediaman masing-masing karena harus menjaga ternak atau khawatir meninggalkan harta benda.

"Meski telah disampaikan imbauan evakuasi secara langsung oleh pihak BPBD dan aparat keamanan, masih terdapat warga yang memilih bertahan," tukasnya.

Ia akan melakukan pendekatan persuasif agar warga mau berpindah. Pihaknya juga menjamin seluruh proses tanggap darurat berjalan dengan aman dan manusiawi.

3. Imbauan Bupati Sikka

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki pukul 06.18 WITA pada 18 Juni 2025. (Dok MAGMA Indonesia)

Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, sebelumnya telah mengeluarkan imbauan kepada warganya beberapa jam setelah erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki kemarin. Imbauannya ini antara lain :

1. Mengurangi aktivitas di luar rumah dan tetap berada di dalam rumah apabila tidak ada kepentingan mendesak.

2. Menggunakan masker, kacamata pelindung, dan topi/penutup kepala bila harus melakukan aktivitas di luar ruangan, guna menghindari paparan abu vulkanik.

3. Menutup sumber air bersih (seperti sumur dan tempat penampungan air) untuk menghindari pencemaran oleh abu vulkanik.

4. Membersihkan tubuh, pakaian, dan peralatan yang digunakan setelah beraktivitas di luar rumah.

5. Menjaga anak-anak, lansia, dan orang dengan gangguan pernapasan agar tetap berada di dalam ruangan dan terhindar dari paparan abu.

6. Menjaga ventilasi rumah tetap bersih dengan menutup jendela dan pintu serta menyaring udara masuk bila memungkinkan.

7. Mengikuti perkembangan informasi resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka, BPBD, maupun instansi terkait lainnya.

8. Tidak menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks terkait aktivitas vulkanik dan dampaknya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us