Dukung Koalisi Permanen, Zulhas: Jangan di Sini Senang di Sana Senang!

06 Des 2025, 13:15 WIB

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai pembukaan Pelatihan Instruktur Nasional dan Lokakarya Pengkaderan PP Pemuda Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram, Sabtu (6/12/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mendukung wacana koalisi permanen yang dilontarkan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Bahlil mewacanakan kembali koalisi permanen pada puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

"Saya mendukung pak Bahlil Lahadalia bahwa kita harus sukses mewujudkan cita-cita Bapak Presiden (Prabowo Subianto), perlu dukungan yang permanen," kata Zulhas usai pembukaan Pelatihan Instruktur Nasional dan Lokakarya Pengkaderan PP Pemuda Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram, Sabtu (6/12/2025).

1. Jangan di sini senang, di sana senang

Menteri Koordinator Bidang Pangan itu mengatakan pentingnya koalisi permenen di pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, koalisi permenen penting agar parpol pendukung pemerintah solid, kompak dan kuat.

"Jangan sampai tadi kata pak Bahlil, di sini senang di sana senang. Jadi penting (koalisi) permanen. Permanen itu kokoh," jelas Zulhas.

2. Pemerintahan yang kuat butuh stabilitas

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia kembali mewacanakan koalisi permanen. Hal itu ia sampaikan pada puncak HUT ke-61 Partai Golkar yang juga dihadiri Presiden Prabowo Subianto hingga Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Partai Golkar berpandangan bahwa pemerintahan yang kuat butuh stabilitas. Lewat mimbar terhormat ini, izinkan kami menyampaikan saran, perlu dibuatkan koalisi permanen. Jangan koalisi on off on off, jangan koalisi in out, jangan koalisi di sana senang, di sini senang, di mana-mana hati ku senang," ujar Bahlil.

Menurut Bahlil, parpol koalisi pemerintah sudah harus memiliki prinsip yang kuat untuk meletakkan kerangka koalisi yang benar. "Kalau mau menderita bareng-bareng, kalau mau senang, senang bareng-bareng. Ini butuh gentlemen yang kuat," imbuhnya.

3. Saatnya politik nasional didesain ulang

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Bahlil menilai, sudah saatnya politik nasional didesain ulang. Menteri ESDM itu ingin sistem pemerintahan bangsa sesuai dengan UUD 1945.

"Oleh karena itu sistem kepartaian, sistem pemilu harus yang kompatibel dan mendukung sistem pemerintahan presidensial," ujarnya.

Dalam Puncak HUT ke-61 Partai Golkar ini sejumlah tokoh hadir. Antara lain Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Ketua MPR Ahmad Muzani, dan Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.