Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dipukuli Bersama Prada Lucky, Saksi Ungkap Malam Penyiksaan di Barak TNI

IMG_20251027_173645.jpg
Prada Richard Bulan memberi pengakuan di sidang kasus Prada Lucky. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Intinya sih...
  • Prada Lucky disiksa dengan cambuk hingga tewas
  • Lucky memohon tidak dipukuli lagi dan dipukuli secara bergantian
  • Disuruh berbohong ke dokter setelah dibawa ke puskemas Kade tubuh mereka yang berluka-luka
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Prada Richard Junimton Bulan mengungkap fakta-fakta pada beberapa hari sebelum meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo pada 6 Agustus 2025. Prada Richard sendiri merupakan satu dari enam saksi yang hadir dalam sidang dakwaan dan pemeriksaan saksi terhadap terdakwa Ahmad Faisal.

Ahmad merupakan Komandan Kompi di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yon TP) 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada sidang di Pengadilan Militer(Dilmil) III-15 Kupang, Senin (27/10/2025), menyebut ia dan Prada Lucky dituduh melakukan penyimpangan seksual sehingga keduanya disiksa sejak 27 Juli 2025.

1. Lucky memohon tidak dipukuli lagi

IMG_20251027_163417.jpg
Prada Richard Bulan memberi pengakuan di sidang kasus Prada Lucky. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Prada Richard sendiri adalah anggota Kompi B dan bertugas di dapur bersama dengan Prada Lucky. Pada saat Lucky dicambuk pertama kali oleh terdakwa, 27 Juli 2025 di lapangan upacara, ia tidak berada di sana karena masih bertugas di dapur.

Pada pukul 00.18 WITA, Sertu Andre Mahoklory menelponnya lalu membawanya yang saat itu sedang istirahat di barak ke ruang staf intel. Dalam ruangan itu Dansi Intel Sertu Thomas Desambris Awi dan Prada Lucky.

Prada Lucky sudah diperiksa beberapa jam sebelumnya karena terdakwa menyebut ada chat dengan penyimpangan seksual di handphone Prada Lucky. Namun Prada Richard heran kenapa ia juga dilibatkan.

"Tidak ada apa-apa di hp saya tapi saya dibawa," tukasnya.

Lalu mereka dibawa ke ruang staf pers. Ia melihat Lucky dipukuli Thomas dengan tangan dan sendal di pipi kanan. Saat itu ada tersangka lain yaitu Poncianus Allan Dadi dan Andre Mahoklory. Sementara terdakwa Ahmad Faisal tidak lagi berada di ruangan itu. Pratu Poncianus Allan Dadu memerintahkan letting-nya Prada Richard mengambil selang tapi mereka tidak mendapatkannya. Ia memerintahkan mereka mencari kabel sehingga dibawa kabel putih. Mereka pukuli dari jam 01.00 dini hari sampai jam 02.30 WITA.

"Sampai kulit kami terkupas (terkelupas, red). Mohon izin kami teriak. Almarhum saat itu tahan dengan suara meringis kesakitan. Itu dari jam 01.00 sampai 02.30 WITA," ujarnya.

Malam itu, ia disuruh untuk diistirahat di ruang sebelah yang ada sekatnya. Saat itu, Ia mendengar suara teriakan Prada Lucky tapi tidak tahu siapa yang memukulinya.

"Di situ dia minta tolong, saya dengar dia bilang 'ibu saya tidak pernah pukul saya seperti ini,' begitu," kata dia.

Pada pukul 03.00 WITA, mereka istirahat dan Prada Lucky berada di ruang terpisah.

2. Dipukuli secara bergantian

IMG_20250807_141303.jpg
Jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo tiba di Kota Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Pada 28 Juli 2025, sekitar pukul 07.00 WITA, Lucky izin ke kamar mandi. Saat itu Richard melihat bibirnya yang bengkak, paha, dan bagian tubuh lainnya pun lebam. Kemudian ia ditelepon soal kaburnya Prada Lucky. Mereka dipukuli lagi pukul 20.00 WITA oleh 16 orang lainnya hingga dini hari lagi dengan menggunakan selang berwarna biru setelah Prada Lucky ditemukan.

Terdakwa Ahmad Faisal juga ada saat itu dan hanya melihat dirinya dan Prada Lucky dipukuli. Komandan kompi ini hanya diam dan tidak menghentikan mereka dipukuli. Ahmad Faisal meninggalkan ruangan itu pukul 23.00 WITA dan pergi begitu saja. Sementara mereka berdua masih dipukuli hingga tubuh berdarah.

"Sampai kami kencing juga. Kena cambuk di arah punggung dan ada yang dijepit pakai kaki kiri di kepala. Saat itu saya duduk di lantai," kata dia lagi.

3. Disuruh berbohong ke dokter

IMG_20251027_173809.jpg
Komandan Kompi Ahmad Faisal jadi terdakwa di kasus Prada Lucky. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Kemudian mereka membawa keduanya ke puskemas Kade dengan tubuh mereka yang luka-luka. Sementara Prada Lucky sudah pucat. Dokter di puskemas menyebut Prada Lucky telah mengalami hemoglobin yang rendah.

Pada saat itu mereka disuruh berbohong kepada dokter kalau mereka jatuh dari pohon. Namun mereka membawa Prada Lucky ke RSUD Aeramo setelah mengantar Prada Richard.

"Kami harus memberitahukan ke dokter kalau kami jatuh dari pohon," kata Richard.

Richard dalam sidang ini sempat membantah Pasi Intel Thomas Desambris Awi yang menyebut selang yang dipakai memukuli mereka sebesar kelingking saja.

"Izin membantah komandan, sebesar jari manis," kata dia.

Pasi Intel Thomas sendiri belum satu bulan menjabat posisi itu. Ia sendiri diperintahkan secara lisan oleh terdakwa Ahmad Faisal, bukan perintah resmi, untuk melakukan penyelidikan terhadap Prada Lucky. Dalam pemeriksaan itu, kata dia, ia mengambil selang dekat sumur untuk mencambuk Prada Lucky.

"Ada selang dekat sumur, saya bawa masuk ke dalam, warna biru, panjang tidak terlalu, 40 sentimeter," akunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

OJK Tetapkan 10 Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah, Ini Daftarnya!

27 Okt 2025, 19:23 WIBNews