Daftar 35 Wilayah Level Awas Kekeringan di NTB

Mataram, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada periode 1 - 10 Oktober atau dasarian I Oktober 2023.
BMKG Stasiun Klimatologi NTB mengeluarkan peringatan dini sebanyak 35 wilayah atau kecamatan pada level awas kekeringan pada dasarian I Oktober 2023.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Cakra Mahasurya Atmojo Pamungkas menjelaskan, bahwa pada dasarian I Oktober 2023, diprakirakan peluang terjadinya hujan sangat rendah.
Diperkirakan curah hujan dengan intensitas di bawah 20 mm/dasarian memiliki probabilitas kejadian di bawah 10 persen yang merata di seluruh wilayah NTB.
"Kecuali di sebagian wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat memiliki probabilitas 10-20 persen," ungkap Cakra, Sabtu (30/2023).
1. Daftar 35 wilayah level awas kekeringan di NTB

Cakra menyatakan beberapa wilayah perlu menjadi perhatian yang merupakan wilayah peringatan dini kekeringan. Ia menyebut sebanyak 35 kecamatan masuk level awas kekeringan di NTB, antara lain Kecamatan Manggelewa di Kabupaten Dompu, Kecamatan Donggo, Lambitu, Palibelo, Soromandi, dan Wawo di Kabupaten Bima.
Kemudian, Kecamatan Raba di Kota Bima, Kecamatan Mataram di Kota Mataram, Kecamatan Batu layar, Gerung dan Lembar di Lombok Barat, Kecamatan Batukliang, Janapria dan Praya Barat di Lombok Tengah, Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Montong Gading, Pringgabaya, Sakra Barat, Sambelia, Sembalun, dan Suela di Lombok Timur.
Selain itu, Kecamatan Bayan, Gangga, Pemenang, dan Tanjung di Lombok Utara, Kecamatan Lape, Moyo Utara, Moyohilir, Sumbawa, dan Unter Iwes di Sumbawa serta Kecamatan Brang Ene, Jereweh, Poto Tano, dan Taliwang di Sumbawa Barat.
2. Wilayah level siaga dan waspada kekeringan di NTB

Cakra juga menyebutkan, sejumlah wilayah di NTB yang masuk level siaga dan waspada kekeringan. Antara lain, Kecamatan Dompu, Huu, dan Pajo di Kabupaten Dompu. Kemudian Kecamatan Lambu, Sanggar, dan Sape di Kabupaten Bima.
Selanjutnya, Kecamatan Praya Barat Daya, dan Pujut di Lombok Tengah, Kecamatan Aikmel, Keruak, dan Terara di Lombok Tinur, Kecamatan Labangka, dan Rhee di Kabupaten Sumbawa serta Kecamatan Sekongkang, dan Seteluk di Sumbawa Barat.
Sedangkan wilayah yang masuk level waspada kekeringan hanya di Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa. "Pada periode puncak musim kemarau tahun ini, masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau," ujarnya mengingatkan.
3. El Nino moderat diperkirakan hingga awal 2024

Pada dasarian III September 2023, curah hujan di wilayah NTB secara umum dalam kategori rendah yaitu 0 – 20 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III September 2023 di wilayah NTB seluruhnya pada kategori bawah normal.
Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB secara umum bervariasi dari pendek yaitu 6-10 hari hingga berada pada kategori ekstrem panjang yaitu di atas 60 hari. HTH terpanjang, kata Cakra, tercatat di pos hujan Asakota Kolo, Kota Bima selama 154 hari tanpa hujan.
Berdasarkan update kondisi dinamika atmosfer terakhir, papar Cakra, menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi El Nino Moderat yang diprakirakan akan berlangsung setidaknya hingga awal tahun 2024.