Cemburu Buta, Seorang Pria di Bima Cekik Pacarnya hingga Tewas

26 Agu 2024, 16:23 WIB

Tim inafis Polres Bima Kota ketika melakukan olah TKP (Dok/Polres Bima Kota)

Kota Bima, IDN Times - Nasib pilu dialami perempuan inisial AW (24) di Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasana'e Barat Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada Minggu malam (25/8/2024), AW dibunuh oleh pacarnya berinisial JK (25). Pembunuhan itu dipicu karena amarah JK yang cemburu buta.

Kasatreskrim Polres Bima Kota, Iptu Punguan Hutahean mengatakan, kasus pembunuhan ini berawal ketika JK menghubungi korban untuk datang ke indekosnya. Begitu korban tiba, JK dalam kondisi emosi langsung mencekik leher korban hingga tewas.

"Kecemburuan yang amat besar membuat JK nekat mencekik AW hingga tewas, meskipun korban sempat melakukan perlawanan," katanya Senin (26/8/2024).

1. Mayat korban dimasukkan ke kamar mandi

Foto terduga pelaku saat diamankan polisi (Dok/Polres Bima Kota)

Setelah menghabisi nyawa korban, JK kemudian memasukkan mayat korban ke kamar mandi. Tidak lama setelah itu, pelaku lalu menghubungi adik kandung korban dan menginformasikan bahwa kakaknya telah meninggal dunia.

"Pelaku memberitahukan adik korban, bahwa AW telah meninggal dunia di kosnya," jelas Kasat.

2. Adik korban lapor polisi

Ilustrasi borgol (IDN Times/Sukma Shakti)

Begitu mendengar pengakuan pelaku, adik korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Mako Polres Bima Kota. Selanjutnya , Tim Puma I yang dipimpin oleh Katim Aiptu Hero Suharjo, bergerak cepat dan berhasil meringkus pelaku pada malam itu juga.

"Iya terduga pelaku langsung diamankan pada malam itu juga, tidak lama setelah kasus ini terungkap," bebernya.

3. Mayat korban akan diautopsi

Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kasat mengatakan, hasil interogasi awal JK mengaku mencekik korban lantaran rasa cemburu. Karena kekasihnya diketahui memiliki hubungan dengan pria lain.

"Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk dilakukan otopsi, sesuai dengan persetujuan pihak keluarga," pungkasnya.