Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Area camp pendaki di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)
Area camp pendaki di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)

Lombok Timur, IDN Times – Jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun menuju Puncak Gunung Rinjani resmi ditutup sementara mulai Selasa (24/6/2025). Keputusan ini diambil oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) untuk mendukung kelancaran proses evakuasi seorang pendaki asal Brasil, Juliana, yang sebelumnya mengalami kecelakaan di kawasan Cemara Tunggal saat menuju puncak.

Penutupan ini diumumkan melalui surat pengumuman BTNGR bernomor: PG.1/T.39/TU/KSA.04.01/B/06/2025. Dalam pengumuman tersebut dijelaskan bahwa penutupan berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan, atau sampai proses evakuasi selesai dilakukan.

"Penutupan ini dilakukan demi mempertimbangkan aspek keselamatan pengunjung serta kelancaran tim evakuasi di lokasi," tertulis dalam pengumuman resmi BTNGR yang ditandatangani Kepala Balai, Yarman, Selasa (24/5/2025).

Meski jalur ke puncak ditutup, pengunjung masih diperbolehkan melakukan aktivitas pendakian di jalur-jalur lain di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, kecuali jalur menuju puncak dari Pelawangan 4 Sembalun.

Seperti diketahui, proses evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana, menjadi perhatian dunia internasional. Warganet Brasil ramai-ramai membanjiri akun media sosial pejabat Indonesia, termasuk Instagram Presiden RI, Prabowo Subianto. Mereka meminta percepatan upaya penyelamatan.

Hingga berita ini ditulis, tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap Juliana. Kondisi medan yang curam dan cuaca yang tidak menentu di kawasan puncak menjadi kendala bagi tim penyelamat.

Sebelumnya, Yarman mengatakan bahwa Tim SAR gabungan terus melanjutkan proses evakuasi terhadap korban yang jatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Rinjani. Pada Senin (23/5/2025), korban berhasil terpantau menggunakan drone, dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dan secara visual dalam keadaan tidak bergerak.

Dua personel rescue diturunkan untuk menjangkau lokasi korban dan mengecek titik pembuatan anchor kedua di kedalaman sekitar 350 meter. Namun, setelah observasi, ditemukan dua overhang besar sebelum bisa menjangkau korban membuat pemasangan anchor tidak memungkinkan. Sehingga Tim rescue harus melakukan climbing untuk bisa menjangkau korban.

Editorial Team