Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bocah 11 Tahun Ditemukan Meninggal di IPAL Tambak Udang Sambelia

Tambak IPAL lokasi korban tenggelam (IDN Times/Istimewa)

Lombok Timur, IDN Times – Warga Dusun Pekendangan, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur digegerkan dengan meninggalnya seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun. Korban bernama Muhammad Rendi dan ditemukan meninggal di dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik Tambak Udang UD. Sinta King Viktory.

Korban ditemukan meninggal pada Rabu (9/10/24) sekitar pukul 13.30 WITA. Korban diduga meninggal dunia karena keracunan limbah tambak udang.

1. Kronologi kejadian

IPAL tambak udang lokasi korban tenggelam (IDN Times/Istimewa)

Korban diketahui bersama teman-temannya pergi ke pantai untuk memancing dan mencari udang. Saat mencari udang di sekitar IPAL, korban nekat turun ke area yang banyak mengandung limbah meski telah diperingatkan teman-temannya.

"Korban sempat diingatkan oleh temannya agar tidak turun ke area yang banyak limbah, tapi dia tetap nekat," ujar Arbai Usup, salah seorang saksi mata.

Saat ditemukan, kondisi korban sudah dalam keadaan telungkup dan tidak bernyawa. Teman-teman korban yang panik kemudian meminta bantuan warga sekitar. 

"Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Belanting untuk mendapatkan pertolongan medis, namun nyawanya tidak tertolong," ungkap Usup.

2. Diduga meninggal karena keracunan limbah

ilustrasi tenggelam (IDN Times/Agung Sedana)

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban mengalami kondisi lemas, bibir membiru, dan pupil mata melebar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Kasi Humas Polres Lotim, Nicolas Usman mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. 

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian korban," ungkapnya.

3. Keluarga menerima sebagai musibah

Jenazah korban saat disemayamkan di rumah duka (IDN Times/Istimewa)

Pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi. Korban sudah dimakamkan pada Kamis (10/10/2024).

"Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian korban, dan tidak ingin dilanjutkan untuk autopsi," tutup Nicolas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Ruhaili
Linggauni
EditorLinggauni
Ruhaili
EditorRuhaili
Follow Us