Bawaslu Bima Dalami Kasus Oknum PNS Bagi Uang saat Pencoblosan

Kota Bima, IDN Times - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendalami dugaan praktik politik uang saat pencoblosan oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Asakota. Sebelumnya, video dugaan politik uang oknum PNS bernama Anton itu viral di media sosial.
“Kasus ini sedang kami dalami dan sudah ditangani Panwascam Asakota,” jelas Komisioner Bawaslu Kota Bima, Khairul Amar dikonfirmasi Minggu, (18/2/2024).
1. Panwascam telah bentuk tim penelusuran

Khairul Amar belum bisa menyimpulkan jenis pelanggaran dan pasal yang dipakai pada kasus tersebut. Dia memastikan kasus ini, Panwascam sudah membentuk tim penelusuran untuk menyelidiki dugaan praktik politik uang oknum PNS itu.
“Kami telusuri dulu untuk mengumpulkan data. Apakah memenuhi unsur pelanggaran atau tidak,” jelas Amar sapaan karib anggota Bawaslu Kota Bima ini.
2. Berikan uang ke warga agar pilih Caleg DPR RI

Diberitakan sebelumnya, dalam video berdurasi 18 detik itu, Anton tampak mengenakan topi koboi. Dia mendatangi dan menunjukkan jenis kertas suara DPR RI berwarna kuning kepada seorang warga.
Dalam percakapannya, penyuluh pertanian ini menyuruh warga untuk mencoblos Calon DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 1. Setelah menunjuk nama Caleg yang dicoblos, lalu dia memberikan uang kepada warga tersebut.
“Ini untuk beli rokok,” katanya dalam Bahasa Bima sembari memasukan uang ke saku seorang warga di dalam video itu.
3. Oknum PNS beralasan untuk lucu-lucuan

Anto yang dikonfirmasi terkait hal itu mengaku video tersebut hanya untuk kebutuhan konten media sosial (Medsos) saja. Tidak dalam praktik politik uang seperti yang dinilai dan dituduhkan oleh banyak orang.
"Memang itu video saya dan dibuat dalam kondisi sadar. Tapi itu hanya untuk lucu-lucuan saja sesama teman untuk kepentingan konten medsos," katanya dikonfirmasi Sabtu (17/2/2024) kemarin.