Atlet NTB Zakaria Raih 2 Medali Emas di Ajang SOWSG Jerman 2023

Mataram, IDN Times - Atlet bertalenta khusus asal Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) Zakaria berhasil menyumbang 2 medali emas dalam ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 di Berlin Jerman pada 17 - 25 Juni lalu. Zakaria menyumbang 2 medali emas untuk kontingen Indonesia pada cabor atletik di nomor 100 meter dan 400 meter putra.
Zaky, sapaan akrabnya mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dengan memenangi dua nomor yang berbeda. Di antaranya cabor atletik nomor 100 meter putra dengan catatan waktu 11,25 detik dan nomor 400 meter putra dengan catatan waktu 50,48 detik.
1. Gubernur NTB tawarkan jadi pegawai Pemda atau umroh

Usai berhasil mengharumkan Merah Putih di ajang SOWSG Jerman 2023, Zaky bersama pelatih diterima Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Rabu (5/7/2023). Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Zulkieflimansyah menawarkan Zaky menjadi pegawai non ASN di Dinas Dispora NTB atau diberangkatkan umroh.
"Zaky bisa mempertimbangkan apakah mau umroh atau hadiah yang lain," kata Zulkieflimansyah.
Pada kesempatan tersebut hadir juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB Tri Budiprayitno dan Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqon. Kepala Dispora NTB Tri Budiprayitno mengatakan bahwa keterbatasan tidak memutus seseorang untuk meraih prestasi.
"Dengan sebuah kesungguhan dan latihan yang intens, Zaky berhasil membuktikan ia mampu berprestasi di kancah internasional," kata Tri.
2. Sempat tidak percaya mampu meraih medali emas di SOWSG Jerman
Sementara itu, Zaky menceritakan perjuangannya selama mengikuti SOWG di Berlin Jerman 2023. Ia sempat merasa tidak percaya diri, karena postur tubuh dan cuaca di Berlin 14 derajat, namun dengan strategi yang matang, ia berhasil meraih 2 medali emas.
"Semoga ke depannya, saya bisa kembali mempersembahkan mendali untuk NTB dan Indonesia," harapnya.
Zaky mengungkapkan dirinya baru pertama kali ikut berkompetisi di luar negeri. Tetapi di tingkat nasional, dirinya beberapa kali ikut berkompetisi dan selalu menjadi juara. Mengenai tawaran Gubernur Zulkieflimansyah, Zaky memilih untuk mengambil tawaran umroh. Tetapi, dia berharap orang tuanya yang diberangkatkan umroh.
"Saya mikir lebih baik orang tua saya yang pergi, saya gak bisa. Lebih baik ke ibu saya. Saya mau ngomong begitu tapi kaku sekali menyampaikan ke pak gubernur," ucapnya.
3. Beradaptasi dengan cuaca dingin dan makanan

Pelatih Zaky, Balkis Ratu NL Esser mengungkapkan cuaca yang dingin di Berlin menjadi tantangan tersendiri bagi Zaky. Apalagi cuaca di sana cukup dingin mencapai 14 derajat Celcius. Selain itu, Zaky juga harus beradaptasi dengan makanan.
"Sedikit kering bibirnya Zaky karena terlalu dingin. Di sisi lain kita gak ada nasi di sana. Kesulitan Zaky, anerginya banyak terporsir, asupan karbohidrat minim. Jadi saya perbanyak protein tinggi kayak susu dan roti," tutur Balkis.
Meskipun baru pertama kali ikut kompetisi di luar negeri, tetapi kata Balkis, Zaky beberapa kali ikut ajang kompetisi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Paralympic Nasional (Papernas) Papua 2021 dan Pekan Special Olympics Nasional (PeSOnas) 2022. Zaky sendiri, kata Balkis, merupakan spesialis lari di nomor 400 meter putra.