Wisata Lombok Barat Menghadapi COVID-19 

Bupati ungkap tantangan terberat tangani COVID-19

Lombok Barat, IDN Times – Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid membeberkan strategi penanganan Pandemik COVID-19 di daearahnya. Selama penanganan Pandemik COVID-19 di Kabupaten Lombok Barat kata Fauzan, pihaknya telah melakukan upaya melalui beberapa program.

“Intinya kejelasan sikap dan program. Bagaimana kita tegas dalam mengambil kebijakan. Koordinasi dengan semua stakeholder TNI dan Polri,” kata Fauzan kepada Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, beberapa waktu lalu dalam live Instagram di program Salam Ramadan.

1. Disiplin prokes warga di Lombok Barat mulai menurun

Wisata Lombok Barat Menghadapi COVID-19 Sanksi tidak menggunakan masker di DKI Jakarta (IDN Times/Sukma Shakti)

Lebih dari satu tahun pandemik COVID-19, kata Fauzan, banyak warga di Lombok Barat mulai abai terhadap prokes kesehatan. Baik dalam menggunakan masker dan menjaga jarak selama berkegiatan.

“Satu tahun pandemik COVID-19 ini disiplin prokes warga mulai menurun. Masyarakat juga mulai sadar COVID-19 ini berbahaya saat sudah terpapar,” kata Fauzan.

2. Perketat jalur masuk ke wilayah Lombok Barat

Wisata Lombok Barat Menghadapi COVID-19 Rapat koordinasi pemda Lombok Barat terkait penanganan pandemi COVID-19 IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Selain menerapkan prokes bagi warga lokal kata Bupati, Pemda Lombok Barat juga mencoba strategi dalam menekan angka sebaran Pandemik COVID-19 di wilayahnya.

Dengan memperketat jalur masuk ke wilayah Lombok Barat strategi tersebut diduga bisa menekan angka sebaran COVID-19 di Lombok Barat. 

“Masyarakat lokal terus kita minta terapkan disiplin prokes. Apalagi untuk orang luar. Kita kan mencoba memperketat jalur masuk, baik di Pelabuhan Lembar dan perbatasan antar wilayah,” katanya.

“Karena virus COVID-19 ini dibawa oleh orang luar dan orang lokal yang pernah keluar,” kata Fauzan.

3. Kegiatan ibadah dan pengawasan arus masuk terpantau normal di Lombok Barat

Wisata Lombok Barat Menghadapi COVID-19 pinterest.com

Selama pandemik COVID-19 kata Bupati, seluruh rangkaian peribadatan di wilayah Kabupaten Lombok Barat tetap berjalan normal. Selama pelaksanaan ibadah baik untuk kegiatan peribadatan lokal adat tetap dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan Pandemik COVID-19.

“Kegiatan ibadah berjalan normal. Yang penting arus masuk kita perketat. Baik orang baru dan penduduk yang keluar daerah,” katanya. 

4. Semua agenda wisata tetap berjalan walau belum normal

Wisata Lombok Barat Menghadapi COVID-19 pagitrans.com

Selain kegiatan peribadatan dan acara adat untuk warga lokal di Lombok Barat tetap dijalankan selama Pandemik COVID-19, kata Fauzan, seluruh agenda wisata juga tetap dijalankan.

Khusus di kawasan baik di hotel dan tempat wisata lainnya wajib menerapkan protokol kesehatan COVID-19. 

“Sejak 6 Mei lalu memang kita dilarang berkegiatan di luar rumah sesuai instruksi pusat. Namun ada beberapa kegiatan wisata dan budaya kita jalankan dengan protokol kesehatan,” katanya. 

5. Promosi wisata selama Pandemik COVID-19 dilakukan secara daring

Wisata Lombok Barat Menghadapi COVID-19 Pemberian Vaksin COVID-19 bagi pelaku wisata di Lombok Barat/humas. Pemda Lombok Barat

Selama Pandemik COVID-19 semua bentuk promosi wisata Lombok Barat juga tetap dilakukan. Baik promosi wisata lokal dan wisata interlokal.

“Setiap promosi kita juga mengambil beberapa lokasi event. Kita gunakan pengunjung 50 orang dan lewat Zoom meeting,” katanya.

Setiap tamu yang hadir Pemda Lombok Barat tetap memperketat menerapkan protokol kesehatan. Selain itu jelas Fauzan, semua hotel di Lombok Barat diwajibkan memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability).

6. Pengembangan daerah Sekotong terus dilakukan

Wisata Lombok Barat Menghadapi COVID-19 Lokasi wisata di Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Selain melakukan pengembangan wisata di bagian utara Lombok Barat kata Fauzan, seperti Senggigi, Narmada dan Lingsar. Pengembangan wisata juga dilakukan di wilayah Selatan Lombok Barat yaitu wilayah Sekotong. 

“Karena banyak yang belum tahu Lombok Barat itu persis di mana. Kita tahu, Kabupaten Lombok Barat ini sudah tua. Dan wisata itu tidak hanya di Senggigi saja,” kata Fauzan.

Saat ini Pemda Lombok Barat akan fokus mengembangkan destinasi wisata ke bagian selatan di Kecamatan Sekotong. 

Kata Fauzan, sepanjang 193 km garis pantai di Kecamatan Sekotong memiliki keindahan yang luar biasa. Terdapat puluhan gili di Kecamatan Sekotong sangat strategis untuk dikunjungi wisatawan.

“Semua Gili di Sekotong sudah dikuasainya oleh investor dan sudah mulai dikembangkan. Tapi akibat Pandemik COVID-19 ini terpaksa berhenti,” jelasnya.

7. 40 persen PAD Lombok Barat dari dunia Pariwisata

Wisata Lombok Barat Menghadapi COVID-19 Mata uang uang Indonesia (Shutterstock/Maciej Matlak)

Setidaknya 40 persen pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lombok Barat bersumber dari dunia pariwisata. Menurut Fauzan, Lombok Barat bertengger dan hampir sama dengan Kabupaten Ubud di Pulau Bali.

“Lobar bisa menyamai kayak Ubud dan Badung di Bali. Selain PAD bersumber dari wisata juga kemudian ada sektor pertanian,” katanya.

Selama Pandemik COVID-19, kabupaten Lombok Barat mengalami minus pemasukan sekitar 30 persen. Pun kata Fauzan, pertumbuhan ekonomi di Lombok Barat melempem.

"Tapi kita sangat bersyukur ada kontribusi industri lain yang tumbuh sebesar 12 persen. Seperti pertanian dan lainnya," pungkasnya. 

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya