Selain dari Palu, Material Trek Sirkuit Mandalika Diambil di Lombok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Tengah, IDN Times - Material aspal Sirkuit Mandalika bukan hanya didatangkan dari Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Tetapi sebagian juga berasal dari Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).
Material aspal dari Kota Palu memiliki perbedaan dengan material aspal yang didatangkan dari Pulau Lombok.
"Kerikil yang di Lombok lebih besar dari pada yang asli Palu," kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association Priandhi Satria, Rabu (3/3/2022) kemarin.
1. Tetap standar 10 mili
Menurut Priandhi standar besaran kerikil yang digunakan sebagai bahan dasar aspal Sirkuit Mandalika tidak boleh lebih dari 10 milimeter.
"Jadi harus sesuai standar, tidak boleh pecah. Dan bahan bakunya harus sama besarannya," katanya.
Priandhi menjelaskan khusus kualitas di permukaan aspal lanjut Priandhi harus steril dari pasir dan debu. Pasalnya tim pengawas meminta agar lintasan bersih dari sisa oli alat pengaspalan.
"Jadi kalau ada sisa oli itu sesuai kesepakatan tim pengawas aspal akan mudah terkelupas," katanya.
Baca Juga: Inilah Rumah Sakit yang Berada di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB
2. Kerikil dari Lombok bakal dipecah
Menurut Priandhi, tim pengawas dari Inggris meminta proses pengaspalan Sirkuit Mandalika dari T16,5 sampai T5 dituntaskan pada tanggal 10 Maret 2022.
"PT PP sudah menyanggupi tanggal 10 sesuai hasil rapat bersama tim teknis dari Inggris," kata Priandhi.
Untuk bahan baku aspal Sirkuit Mandalika terdiri beberapa susunan.
Pada susunan lima mm pertama diisi dengan batu yang keras dan lebih besar. Untuk lima mm di atas permukaan diisi sesuai dengan standar jalan lintasan sirkuit.
3. Bahan baku dari Palu dan Lombok
Menurut Priandhi bahan dasar aspal Sirkuit Mandalika diangkut dari Kota Palu Sulawesi Tengah. Selain didatangkan dari Kota Palu, bahan dasar aspal Sirkuit Mandalika didatangkan dari Pulau Lombok.
"Tim teknis juga minta coba pakai dari Lombok. Tapi batuan dari lokal lebih besar dari 10 mili," katanya.
Agar memiliki besaran yang sama lanjut Priandhi, bahan dasar kerikil dari Lombok sendiri akan coba dipecahkan sesuai standar yang ditetapkan tim pengawas.
"Kerikil yang dari Lombok akan kita cuci terlebih dahulu sebelum pengaspalan. Kita jungkir balik tiap malam agar selesai pada waktunya," kata Priandhi.
Perbedaan Stone Matic Asphalt dengan aspal baru ini lanjut Priandhi hanya berbeda di permukaan lintasan.
"Pada dasarnya sama. Cuma mereka minta metodologi kerja mereka dijadikan standar di Mandalika. Baik dari segi kualitas aspal dan daya lengket di lintasan," kata Priandhi.
Tim pengawas dari Inggris juga meminta agar proses pengaspalan lintasan Sirkuit Mandalika untuk lebih berhati-hati.
"Sistem kerjanya harus rapi," pungkas Priandhi.
Baca Juga: Buntut Aturan Toa Masjid, Warga Demo Kantor Kanwil Kemenag NTB