Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

78 Anak Muda NTB Magang ke Jepang, Gaji hingga Rp15 Juta per Bulan

Puluhan anak muda NTB yang lolos magang ke Jepang. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Sebanyak 78 anak muda asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berkesempatan untuk magang kerja ke Negeri Sakura, Jepang. Puluhan anak muda NTB yang lolos magang ke Jepang tersebut setelah berhasil mengikuti seleksi yang diikuti lebih dari 300 orang peserta.

"Dia mendapatkan pengalaman internasional, keterampilannya ada, hasilnya ada. Malah uang saku yang didapatkan di sana lebih besar dari gaji pegawai negeri sipil. Rata-rata mendapatkan Rp12 juta sampai Rp15 juta per bulan dan perlindungannya juga dijamin," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi usai pelepasan 78 anak muda NTB magang ke Jepang di Balai Latihan Kerja (BLK) NTB, Selasa (11/7/2023).

1. Magang selama 3 tahun dan dapat bantuan modal usaha

Puluhan anak muda NTB yang lolos magang ke Jepang. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Aryadi menjelaskan sebanyak 78 anak muda NTB itu telah menandatangani kontrak magang dengan sejumlah perusahaan di Jepang. Selanjutnya mereka ditampung di Bekasi Jawa Barat selama satu bulan sebelum diberangkatkan ke Jepang.

Puluhan anak muda NTB tersebut menandatangani kontrak pemagangan selama 3 tahun. Setelah itu, ada juga yang melanjutkan bekerja di Jepang. Tetapi bagi yang pulang setelah kontrak berakhir, mereka diberikan bantuan permodalan untuk berwirausaha.

"Pemagangan ini selama magang dapat uang saku dan ketika pulang nanti dapat modal usaha. Makanya hari ini mereka tandatangan kontrak, apa yang menjadi hak dan kewajiban selama magang. Itu diatur dalam kontrak termasuk masuk fasilitas perlindungan yang diperoleh," terangnya.

2. Kemnaker buka seleksi pemagangan ke Jepang bulan September

Kepala Disnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi (Dok. Disnakertrans NTB)

Pengiriman 78 anak muda NTB magang ke Jepang ini, kata Aryadi merupakan kolaborasi Disnakertrans NTB dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan) dan Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (Ikapeksi) NTB. Sedangkan program dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) RI kerja sama dengan IM Japan akan dibuka seleksinya ada awal September mendatang.

Menurut Aryadi, program pemagangan kerja ke Jepang cukup diminati anak-anak muda di NTB. Hal itu terlihat dari jumlah peserta yang ikut seleksi ratusan orang setiap gelombang.
Ia mengatakan sebenarnya ada 80 orang yang lolos seleksi magang ke Jepang. Dari jumlah tersebut ada satu orang tidak lolos seleksi tahap akhir dan satu orang mengundurkan diri.

"Sehingga totalnya 78 orang yang menadatangani kontrak. Ketika sudah di Bekasi, seluruh biaya ditanggung oleh Jepang. Di Bekasi satu bulan, dia langsung berangkat nanti," terangnya.

3. Program magang ke Jepang disoroti ILO

Ilustrasi pekerja di seluruh dunia. (ilo.com)

Meskipun gaji atau uang saku yang diperoleh anak-anak muda yang bekerja magang ke Jepang belasan juta. Tetapi mendapat sorotan dari Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organization (ILO). ILO menganggap kebijakan pemagangan ini merupakan cara Jepang untuk mendapatkan pekerja dengan upah murah.

Jepang sempat ditegur oleh ILO. Untuk itu, Pemerintah Indonesia dan Jepang sedang merumuskan memorandum of understanding (MoU) tentang pengiriman pekerja migran ke Negeri Sakura. Tetapi pekerja migran yang dikirim merupakan pekerja sklill atau Send Skill Worker (SSW). Dari sisi gaji, kata Aryadi, cukup besar yaitu puluhan juta

"Banyak juga pekerja magang ketika selesai ditawari kerja di sana. Mereka ditawari mau minta gaji berapa. Kemarin ada angkatan 2 tahun lalu, ditawari kerja denga gaji Rp40 juta," tutur Aryadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us