Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto jembatan darurat provinsi putus di Desa Kore usai diterjang banjir (Dok/Istimewa)
Foto jembatan darurat provinsi putus di Desa Kore usai diterjang banjir (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Ratusan rumah pada 4 desa di Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) direndam banjir setinggi satu meter, Kamis sore (7/12/2023). Selain rumah, jembatan darurat yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi NTBdi Desa Kore dilaporkan terputus.

"Jembatan darurat yang putus dan sekarang sedang ditangani. Sementara jembatan utamanya sedang proses perbaikan," kata Camat Sanggar, Ahmad dikonfirmasi IDN Times, Kamis malam (7/12/2023).

1. Pagar rumah dan talut jebol

Saat banjir menggenangi jalan raya di desa setempat (Dok/Istimewa)

Ratusan rumah yang terendam banjir tersebut menyebar pada empat desa di wilayah setempat. Terdiri dari Desa Kore, Boro, Taloko dan Sandue.

Empat desa ini diguyur hujan pada waktu yang bersamaan. Namun terparah di Desa Taloko. Selain merendam rumah, banjir juga merendam beberapa hektare lahan pertanian dan mengakibatkan talut hingga pagar rumah warga jebol.

"Sampai malam ini belum ada laporan kerugian yang masuk, jadi belum bisa saya pastikan berapa angka kerugiannya," terang dia.

Masyarakat yang terdampak bencana alam saat ini tengah melakukan pembersihan lumpur bawaan banjir. Ia berharap, masyarakat agar tetap waspada karena saat ini mulai memasuki musim hujan.

"Tetap waspada saja, karena cuaca sekarang tidak bersahabat," jelasnya.

2. Banjir masih tergenang hingga malam

Foto saat banjir berlangsung (Dok/istimewa)

Sekretaris Desa (Sekdes) Kore, Roni Darmawansyah mengatakan, tidak hanya merendam rumah warga, banjir juga merendam ruas jalan raya, gang dan fasilitas umum lain. Hingga malam, banjir masih menggenangi pemukiman terutama di titik dataran rendah.

"Ruas jalan dan rumah-rumah warga terendam banjir. Sama satu jembatan darurat putus akibat diterjang banjir," katanya dikonfirmasi Kamis malam.

3. Banjir dipicu karena jalan provinsi tak dilengkapi drainase

Foto saat banjir berlangsung di pemukiman warga setempat (Dok/istimewa)

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sandue, Muhdar M Sidik mengaku tidak ada fasilitas umum yang rusak diterjang banjir. Di wilayah desa yang dipimpinnya itu, hanya ratusan rumah warga terendam banjir setinggi satu meter.

"Alhamdulillah, gak ada fasilitas umum rusak. Banjir cuma rendam ratusan rumah warga setinggi 1 meter," katanya.

Menurut Muhdar, Desa Sandue jadi langganan banjir setiap kali hujan deras mengguyur wilayah setempat. Karena jalan lintas provinsi di tengah perkampungan belum dilengkapi drainase.

"Sehingga air di jalan raya meluap ke pemukiman. Andaikan ada drainasenya, pasti wilayah kami bebas banjir," pungkasnya.

Editorial Team